Suara.com - Memasuki bulan puasa, banyak orang merasa malas, mengantuk hingga mengurangi beberapa kegiatan terutama aktivitas fisik dengan berolahraga.
Padahal, jika dilakukan dengan tepat olahraga saat menjalankan ibadah puasa bisa membuat tubuh semakin sehat dan bugar. Salah satu olahraga yang bisa dijalankan selama puasa adalah latihan di gym.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah latihan di gym yang identik dengan olahraga yang menguras stamina bisa dilakukan saat berpuasa.
Nge-gym saat puasa tentu masih bisa dilakukan, yang terpenting pahami kondisi tubuh dan bijak memilih makanan saat berbuka.
Personal Trainer Reload Gym by HP, William menjelaskan bahwa olahraga di gym masih sangat bisa dilakukan ketika kita berpuasa dan saat puasa justru akan lebih efektif jika ingin mencoba olahraga fitness karena kita menahan nafsu makan.
“Latihan yang optimal itu sebelum buka puasa, datang ke gym latihan 1 sampai 2 jam sebelum buka puasa atau setelah buka puasa kasih waktu setengah atau satu jam baru mulai latihan,” ucap William, Jumat (17/3/2023).
Ia menuturkan, saat puasa seseorang bisa menjalani latihan yang sama dan hanya dibedakan intensitasnya saja dari segi beban atau set yang diatur sesuai dengan kemampuan masing-masing.
“Kalau ingin maksimal bisa 6 kali latihan dalam seminggu, cuma kita punya kegiatan di luar yang tidak memungkinkan buat setiap hari latihan dan kalau kita combine kegiatan di luar dengan latihan biasanya jadi over training dan tidak maksimal. Minimal 3 kali seminggu itu udah oke, harus konsisten, perhatikan makan dan tidur itu kuncinya,” papar William.
Ia memberikan tips bagi pemula yang baru ingin mencoba pergi ke gym yaitu mempunyai niat yang kuat, motivasi dan konsisten. “Jika sudah konsisten, jadi lifestyle biasanya kalau udah off sedikit pasti bakal ngga enak badannya dan akan balik lagi ke gym, kalau misalkan datang ke gym cuma buat nongkrong paling come and go,” ungkapnya.
Baca Juga: Tidak Cuma Pesantren Kilat, 4 Kegiatan Ini Sangat Dinantikan dan Berkesan saat Ramadan
Tag
Berita Terkait
-
Rekomendasi dr.Zaidul Akbar Menu Berbuka Puasa, Pakai Buah Ajaib Ini dan Ingat Bilangan Ganjil Biar Dapat Pahala
-
Resep Menu Berbuka Unik untuk Si Kecil, Biar Makin Semangat Menjalankan Puasa
-
Jadwal Buka Puasa Medan dan Sekitarnya Kamis 23 Maret 2023
-
Perdana Jalani Bulan Puasa Tanpa Indra Bekti, Aldila Jelita: Ini Ramadan Terbaik untuk Kita
-
Jadwal Buka Puasa Kota Makassar dan Sekitarnya, Kamis 23 Maret 2023
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?