Suara.com - Menjadi salah satu penyakit pada organ reproduksi, baik wanita maupun pria, informasi mengenai sifilis idealnya menjadi pemahaman dasar untuk semua orang. Untuk mengenali apa itu sifilis secara singkat, Anda bisa cermati penjelasan di bawah ini.
Mengenal Apa Itu Sifilis
Sifilis atau dikenal dengan sebutan raja singa merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual atau IMS yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini diawali dengan luka di sekitar alat kelamin, dubur, atau bagian mulut. Luka ini tidak disertai dengan rasa nyeri, sehingga terkadang tidak disadari keberadaannya.
Jika tidak ditangani sesegera mungkin, maka sifilis berisiko menyebabkan komplikasi penyakit lain yang cukup parah. Mulai dari kerusakan jantung, tumor, infeksi HIV, hingga gangguan kehamilan serta persalinan bagi ibu hamil.
Apa Penyebabnya?
Infeksi bakteri menjadi penyebab utamanya. Jenis bakteri yang memicu terjadinya penyakit ini bernama Treponema pallidum, dan masuk melalui luka di alat kelamin, anus, bibir, bahkan mulut. Ditularkan melalui aktivitas seksual yang dilakukan penderitanya, penyakit ini rawan menyasar orang-orang dengan aktivitas seksual aktif yang kurang aman.
Pencegahan penularannya dapat menggunakan alat pengaman seperti kondom ketika melakukan aktivitas seksual. Penyakit ini menjadi semakin berbahaya karena dapat menular dari ibu hamil ke anaknya, dengan istilah sifilis kongenital.
Kenali Gejalanya
Gejalanya akan dibagi menjadi empat tahap berbeda.
Baca Juga: Sifilis Apa Penyebab, Cara Mengobatinya dan Bagaimana Mencegahnya
- Sifilis primer, munculnya luka pada alat kelamin, dubur, bibir, atau mulut. Munculnya luka ini terjadi 10 hingga 90 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh.
- Sifilis sekunder, tahapan yang akan terjadi beberapa minggu setelah luka yang muncul menghilang. Ciri utamanya adalah ruam di beberapa bagian tubuh, flu, sakit kepala, nyeri sendi, demam, merasa lelah berlebihan, pembesaran kelenjar getah bening, rambut rontok, hingga penurunan berat badan.
- Sifilis laten, di tahap ini sifilis tidak mengalami gejala klinis tertentu. Tapi setelah 12 bulan pertama sifilis laten terjadi, seorang masih dapat menularkan infeksinya. Sifilis baru akan tidak menular setelah 2 tahun.
- Sifilis tersier, sifilis ini terjadi jika pada tahap sifilis laten tidak dilakukan pengobatan yang tepat dan hingga sembuh. Tahap ini muncul dalam rentang waktu yang cukup lama, antara 10 hingga 30 tahun setelah infeksi primer.
Tentu mengenal apa itu sifilis penting agar Anda menjadi paham mengenai informasi mendasarnya. Segera konsultasikan dengan dokter kepercayaan Anda terkait gejala awal dan indikasinya, sehingga Anda bisa terhindari dari risiko yang lebih besar.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?