Suara.com - Aurel Hermansyah mengaku memiliki sedikit perbedaan dengan Atta Halilintar soal cara mengasuh buah hati pertama mereka, Ameena Hanna Nur Atta. Menurur putri Krisdayanti tersebut, suaminya terlalu memanjakan sang anak.
Kini, Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar memang masih terus belajar dalam mengasuh putri sulung mereka, sambil mempersiapkan kehamilan anak kedua. Wanita 24 tahun tersebut tak menampik jika perbedaan itu membuat mereka sering cekcok.
"Ada sedikit perbedaan sih cara asuh aku sama Bang Atta tuh agak beda. Nah itu mungkin yang kadang aku sama Bang Atta tuh kadang suka kayak jadi agak cekcok sedikit gitu lho dok," jelasnya saat wawancara dengan Gue Sehat dalam akun TikTok @noona_viaa yang Suara.com kutip pada Jumat (12/5/2023).
Menurut Aurel, sang suami seringkali memberikan apa saja yang diinginkan oleh anaknya. Saat Ameena merengek sedikit, kata dia, Atta akan langsung memberikan apa yang saat itu diinginkan putrinya.
"Ya kalo yang namanya bapak kan apa ya, cuek ya, Dok. Anak tuh dikasih apa aja, apapun yang dia mau tuh dikasih," ujarnya.
Selain itu, kata putri Anang Hermansyah ini, saat ia memberi tahu sang putri, Atta malah cenderung membelanya. Hal ini membuatnya sering kesal, karena tak bisa satu suara saat mendidik anaknya.
"Nah kadang kalo aku marahin ameena tuh papanya, ga boleh dimarahin ya, jangan dimarahin ya. Padahal kita bukan marahain, lebih ke ngasih tau, cuma kadang aku suka ameena tidak boleh gitu ya karena nanti kalau gitu nggak baik, gini gini gini," jelas Aurel.
"Papanya, uu sayang gapapa ni sayang sini sama papa. Kan kita jadi ibunya gedek, ih kok gitu?," tambah dia lagi.
Ya, perbedaan pola asuh sebenarnya merupakan hal yang wajar, namun serimgkali hal tersebut menimbulkan perdebatan dan kebingungan. Alh-alih ingin menunjukkan cara mengasuh anak yang terbaik, perbedaan ini justru membuat pengasuhan menjadi tidak maksimal.
Lantas jika sudah begini, bagaimana ya cara mengatasinya? Untuk berikut tips mengatasi perbedaan pola asuh dengan pasangan yang bisa kamu ikuti seperti dikutip Halodoc.
1. Tentukan Nilai yang Ingin Ditanamkan
Mendebatkan pola asuh enggak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, lebih baik mendiskusikan pola asuh yang ideal dengan pasangan. Mulai dengan menciptakan pola asuh untuk Si Kecil dengan menentukan nilai-nilai apa yang ingin ditanamkan.
Dengan cara ini, masing-masing pasangan bisa menggabungkan cara pandang yang semula berbeda, sehingga ini bisa menjadi cara terbaik untuk membesarkan Si Kecil. Jadi, anak juga akan paham tentang batasan dan sikap seperti apa yang diharapkan oleh orangtua.
2. Saling Memahami
Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, apalagi masing-masing pasangan tumbuh di lingkungan yang berbeda. Jadi, jangan sampai perbedaan pola asuh ini membuat pasangan saling menyalahkan, membela diri, atau merasa paling benar.
Sebaliknya, justru perlu bersikap terbuka untuk mendengarkan pendapat pasangan tentang pola asuh yang dilakukannya. Karena cara komunikasi yang terbuka akan lebih efektif dibandingkan saling menyalahkan.
Misalnya, saat pasangan membentak anak, tanyakan dulu alasannya melakukan hal itu. Setelah mendengar alasannya, lalu menyampaikan pandanganmu seperti, “Kalau kamu membentak, Si Kecil enggak akan tahu kalau kamu bermaksud mengajarkan disiplin kepadanya. Sampaikan dengan cara yang baik aku rasa lebih baik. Menurutmu bagaimana?”
3. Hindari Kritik Pasangan di Depan Si Kecil
Kalau Anda punya perbedaan pandangan dengan pasangan, sebaiknya, bicarakan hal tersebut berdua saja. Karena perdebatan panjang atau konflik di depan Si Kecil hanya akan membuatnya bingung dan takut. Atau jika tetap ingin membenarkannya, lakukan dengan cara yang baik tanpa menyalahkan.
Karena bisa saja, pasangan lupa dengan apa yang telah disepakati bersama. Misalnya, saat ayah tiba-tiba membiarkan Si Kecil memberantakkan mainannya, ibu bisa mengatakan, “Kalau mainan berantakan, adik harus apa hayo?”.
4. Tetapkan Batasan
Saat berdiskusi dengan pasangan, perlu juga menentukan batasan-batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam mengasuh Si Kecil. Misalnya, saat pasangan sepakat untuk tidak melakukan kekerasan verbal, kekerasan fisik, dan “menyogok” anak agar patuh.
Selain agar Si Kecil tidak bingung, cara ini akan semakin mempertegas nilai apa saja yang ingin kamu tanamkan kepada Si Kecil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!