Suara.com - Pengobatan alternatif seperti tukang urut memang sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Tetapi, tidak semua nyeri pada tubuh sebenarnya aman diobati dengan cara diurut.
Terutama bila nyeri terdapat pada area sendi, seperti lutut. Bila salah penanganan, bisa jadi kerusakan ligamen atau jaringan serat yang jadi penghubung antar tulang. Terparah, kerusakan tersebut bisa saja mengakibatkan cacat permanen hingga kematian.
Dokter spesialis rehabilitasi medik dr. Ferius Soewito, Sp.KFR., menjelaskan bahwa perlu diketahui dulu penyebab lutut terasa nyeri sebelum tindakan pengobatan dilakukan.
"Boleh aja ke tukang urut, tapi kita harus tahu di dalamnya ada apa. Jangan sampai kalau udah ada (otot, ligamen) robek-robek, justru diurut. Nanti tambah parah. Jadi bukan berarti kita anti, tapi ada yang boleh diurut dan ada yang tidak," kata dokter Ferius dalam acara temu media di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Tanda keparahan dari cedera lutut sebenarnya bisa dilihat secara kasat mata. Bila sekadar cedera ringan, nyeri pada lutut sebenarnya bisa hilang sendiri dalam sehari.
Namun, dokter Ferius menyarankan, apabila dalam 24 jam sampai maksimal 3 hari masih terasa nyeri pada area yang cedera, bahkan ditambah bengkak hingga pendarahan, maka sebaiknya segera berobat ke dokter.
"Kalau gak ada seperti itu, misalnya hanya bengkak, nyeri, coba atasi sendiri dulu selama maksimal 3 hari. Kalau masih bengkak, masih nyeri gak berkurang, juha ada darah membeku harus cepat dibawa ke dokter,' sarannya.
Ia menegaskan bahwa prinsip mengobati tubuh sebenarnya harus diketahui penyebabnya. Apabila hanya menerka-nerka penyebab rasa sakit, berisiko salah lakukan tindakan dan menyebabkan kerusakan tubuh makin parah.
Dokter Ferius menekankan, apabila nyeri sampai terjadi pendarahan maupun fraktur atau patah tulang, sebaiknya jangan dibawa ke tukang urut.
Baca Juga: Benarkah Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Sebabkan Efek Samping Nyeri Kaki? Ini Kata PHE
"Yang harus diperhatikan itu, pertama penyakit ancam nyawa atau engga, misalnya kalau pendarahan ya jangan diurut. Kedua, masih ada radang hebat gak, kalau masih, atasi dulu radangnya. Karena urut gak bisa atasi radang. Ketiga ada masalah struktural apa engga. Misalnya, tendon, ligamen ada sobek apa engga, kalau ada itu jangan diurut sembarangan, nanti tambah parah," pesannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan