Suara.com - Lutut jadi salah satu organ untuk menumpu berat badan. Namun, akibat kesalahan gaya hidup ataupun kecelakaan bisa menyebabkan masalah nyeri sendi pada lutut. Biasanya cedera lutut paling terjadi saat olahraga, bekerja, hingga terbentur sesuatu.
“Cedera dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Pada saat kita olahraga, bekerja, saat melakukan hobi, misalnya menari, bahkan pada aktivitas sehari-hari seperti berjalan juga tetap ada risiko," kata dokter Spesialis Rehabilitasi Medik dr. Ferius Soewito, Sp.KFR., saat temu media di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Lutut merupakan bagian tubuh cukup berisiko terutama untuk kegiatan yang harus sering berdiri, berjalan, berlari dan melompat. Seperti misalnya olahraga basket, badminton, tennis, termasuk yang mengandung risiko cukup tinggi untuk terjadi cedera.
Kegiatan lainnya, seperti menari, baik modern maupun tradisional sama besar risikonya alami cedera lutut.
Tari tradisional yang banyak melibatkan aktivitas setengah jongkok juga berisiko cedera. Banyak penari yang mengira bahwa aktivitas tersebut aman-aman saja, tapi sebenarnya berisiko tinggi untuk mengalami cedera. Selain itu, hobi bercocok tanam dengan posisi jongkok dalam waktu lama juga memiliki risiko," imbuh dokter Ferius.
Tidak jarang, cedera terjadi pada aktivitas berjalan, khususnya bila permukaan tanahnya tidak rata atau pada aktivitas naik turun tangga.
Cedera pada lutut dapat terjadi pada jaringan pengikat atau liigament, bantalan (meniscus), tulang rawan, atau pun otot. Untuk tahu letak masalah tersebut diperlukan pemeriksaan medis seperti anamnesis berupa tanya jawab antara dokter dengan pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan USG serta pemeriksaan Xray, CT Scan dan MRI sangat berperan penting.
Itu sebabny, dokter Ferius tidak menyarankan agar cedera lutut langsung diurut tanpa diketahui masalahnya.
"Boleh aja ke tukang urut, tapi kita harus tahu di dalamnya ada apa. Jangan sampai kalau udah ada (otot, ligamen) robek-robek, justru diurut. Nanti tambah parah. Jadi bukan berarti kita anti, tapi ada yang boleh diurut dan ada yang tidak," imbuhnya.
Baca Juga: Inilah Tiga Cara Mengurangi Nyeri Lutut, Coba Sekarang Juga!
Adapun beberapa tanda dan gejala yang terkadang menyertai nyeri lutut meliputi:
- Bengkak dan kaku
- Kemerahan dan terasa hangat saat disentuh
- Lemahan atau ketidakstabilan
- Popping atau berderak suara
- Ketidakmampuan untuk meluruskan lutut sepenuhnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025