Suara.com - Apa itu stunting? WHO menyatakan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Mengutip dari concern.org.uk, sederhananya, stunting didefinisikan sebagai tinggi badan lebih rendah dari rata-rata untuk usia anak. Di luar tinggi badan, stunting dapat berdampak negatif pada fungsi otak, perkembangan organ, dan sistem kekebalan tubuh anak - membatasi produktivitas masa depan mereka, dan bahkan anak-anak mereka. Akibatnya, stunting dapat menurun dari generasi ke generasi seperti warisan yang menyedihkan.
Apa penyebab stunting?
Ada banyak faktor berbeda yang berkontribusi terhadap stunting pada anak. Misalnya, ketersediaan makanan, cara anak diberi makan dan dirawat, akses ke air minum bersih, perawatan kesehatan yang tepat, kebersihan dan sanitasi. Semuanya dapat mempengaruhi perkembangan anak.
Selain itu, faktor-faktor seperti kesetaraan gender, keterlibatan laki-laki dan ayah, peluang menghasilkan pendapatan, harga pangan, dan peristiwa iklim juga menjadi penyebab tak langsung stunting. Anak-anak yang mengalami stunting juga lebih mungkin memiliki keturunan dalam keadaan stunting.
Stunting dapat dicegah jika langkah-langkah penting diambil dalam sekitar 1.000 hari kehamilan dan sebelum anak berumur dua tahun. Dua tahun pertama kehidupan seorang anak sangat penting untuk masa depan mereka, dan dengan dukungan orang tua, stunting bisa dicegah.
Berikut daftar pencegahan stunting yang disarankan oleh medis untuk dilaksanakan setiap orang tua di rumah.
1. Pantau kesehatan sejak bayi masih dalam kandungan.
2. Periksa kehamilan secara rutin dan berkala.
3. Lakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat.
4. Pastikan dapat menyediakan makanan tinggi kalori, protein, dan mikronutrien kepada bayi.
5. Lakukan deteksi terhadap penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
6. Jika ada tanda-tanda anak mengalami cacingan, segera diobati.
7. Beri ASI secara eksklusif selama enam bulan penuh.
8. Rutin pantau pertumbuhan anak balita
9. Berikan makanan tambahan yang bergizi untuk balita
10. Memberikan stimulasi dini perkembangan anak.
11. Berikan perawatan kesehatan optimal untuk anak
12. Ikuti program imunisasi dasar saat masih balita.
Ketika anak sudah memiliki akal dan bisa diajak berkomunikasi, pencegahan stunting bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
1. Biasakan anak untuk memakan makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi harian
2. Ajari anak pentingnya makan makanan bergizi dan sehat.
3. Biasakan anak untuk memiliki perilaku hidup bersih dan sehat, mengikuti pola makan yang bergizi dan seimbang, tidak merokok, tidak memakai narkoba.
Demikian itu yang dapat dijelaskan dari apa itu stunting. Semoga dapat dipahami.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!