Suara.com - Virus Nipah kembali mewabah wilayah Kerala, India. Wabah ini merupakan wabah yang terjadi keempat kalinya di wilayah Kerala sejak 2018. Kira-kira, seperti apa serba-serbi virus Nipah India? Pastikan Anda simak terus ulasan menarik di bawah ini sampai akhir!
Serba-Serbi Virus Nipah India
Virus Nipah adalah virus yang dapat ditularkan oleh hewan ke manusia (zoonosis). Virus ini dapat ditularkan melalui interaksi langsung antar manusia dan melalui makanan yang terkontaminasi.
Angka kematian akibat infeksi dari Virus Nipah ini cukup tinggi. Dibandingkan dengan pandemi COVID-19 yang memiliki tingkat kematian 2-3 persen, Virus Nipah ini memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi, yaitu sebesar 40 hingga 70 persen.
Seperti Apa Penularan Virus Nipah India?
Menurut WHO, Virus Nipah dapat berasal dari kelelawar buah yang berpindah mendekati area peternakan karena terjadi penebangan hutan secara besar-besaran.
Hewan ternak yang telah terinfeksi dapat menularkan Virus Nipah ke peternak dan peternak pun dapat menularkannya ke sesama manusia saat berinteraksi.
Penularan virus ini dapat terjadi saat manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, maupun urine.
Selain itu, seseorang bisa terinfeksi virus ini jika ia mengkonsumsi daging yang telah terinfeksi sebelumnya, khususnya daging yang dimasak kurang matang.
Baca Juga: Mengenal Virus Nipah, Lebih Mematikan dari COVID-19?
Bagaimana Gejala Virus Nipah?
Gejala pada seseorang yang telah terinfeksi virus ini dapat dirasakan dalam kurun waktu kurang lebih 4-14 hari. Gejala ringan yang biasa ditimbulkan mirip dengan gejala flu.
Namun bisa juga menimbulkan gejala yang lebih berat sehingga berisiko menyebabkan kematian. Gejala lain yang bisa dirasakan yaitu demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, sesak nafas, dan muntah.
Pada kasus yang parah, infeksi Virus Nipah dapat menyebabkan peradangan pada otak atau ensefalitis. Orang yang sudah mengalami ensefalitis akibat Virus Nipah dapat merasakan gejala berupa mudah mengantuk, sulit untuk berkonsentrasi dan fokus, serta disorientasi atau tidak bisa mengenal waktu, tempat, dan orang lain, termasuk orang terdekatnya.
Seperti Apa Tindakan Pencegahan Virus Nipah?
Untuk mencegah penularan infeksi Virus Nipah semakin parah, bisa dilakukan hal-hal berikut:
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?