Suara.com - Skrining kanker payudara memiliki manfaat yang signifikan dalam upaya pencegahan kanker payudara di Indonesia. Sayangnya kurangnya pemahaman masyarakat serta akses yang terbatas membuat kesadaran untuk melakukan skrining berkurang.
Skrining kanker payudara dapat mengurangi angka kematian akibat penyakit ini. Menurut Global Cancer Observatory, pada tahun 2020, diperkirakan terdapat lebih dari 22.000 kematian akibat kanker payudara di Indonesia. Namun, dengan skrining yang tepat waktu, sebagian besar dari kematian tersebut dapat dicegah. Pemeriksaan mamografi dan pemeriksaan payudara sendiri yang teratur dapat membantu mengidentifikasi adanya perubahan yang mencurigakan pada payudara sehingga dapat dilakukan tindakan lebih lanjut untuk menghentikan penyebaran kanker.
Skrining juga memungkinkan deteksi dini kanker payudara, yang merupakan kunci untuk meningkatkan tingkat kesembuhan. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, tingkat kesembuhan kanker payudara stadium awal bisa mencapai lebih dari 90%, sementara di stadium lanjut, tingkat kesembuhan jauh lebih rendah, hanya sekitar 40%. Dengan skrining yang rutin, lebih banyak kasus kanker payudara dapat terdeteksi pada tahap awal, memungkinkan penanganan yang lebih efektif dan tingkat kesembuhan yang lebih tinggi.
Inisiatif kampanye skrining yang menyasar wanita Indonesia, terutama yang memiliki keterbatasan akses, dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang kanker payudara, mempromosikan pola hidup sehat, dan mengurangi stigma seputar penyakit ini. Seiring dengan dukungan dari pemerintah dan lembaga kesehatan, skrining kanker payudara dapat menjadi alat yang kuat dalam melindungi kesehatan dan kehidupan wanita Indonesia.
Pembahasan soal skrining kanker payudara menjadi topik utama dalam diskusi "Semangat Lawan Kanker - Bincang Sehat Bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang," yang baru saja digelar di RS Siloam Lippo Village, Kabupaten Tangerang. Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, dr. H. Achmad Muchlis. MARS, memaparkan kebijakan penanganan kanker payudara yang inovatif di wilayah tersebut.
Hingga Agustus 2023, lebih dari 110 ribu wanita usia subur di Kabupaten Tangerang telah menjalani skrining kanker payudara dari total 539 ribu yang bersedia untuk mengikuti program ini. Ini adalah langkah besar dalam mendeteksi kanker payudara sejak dini, dan Dinkes Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk terus meningkatkan partisipasi wanita usia subur dalam skrining ini.
Pada awal September 2023, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) dan anak perusahaan layanan kesehatannya, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), telah menggelar sosialisasi dan memberikan layanan skrining kanker payudara yang revolusioner. Layanan ini ditujukan khusus untuk wanita pekerja informal yang seringkali memiliki keterbatasan akses di sekitar kawasan Lippo Village, Tangerang.
SILO, sebagai penyedia layanan kanker swasta terbesar di Indonesia, meluncurkan kampanye SELANGKAH (SEmangat LAwan KANker) untuk meningkatkan komitmen mereka dalam memberikan layanan skrining kanker payudara kepada wanita-wanita Indonesia yang memiliki keterbatasan akses.
Kampanye ini akan berlangsung hingga Desember 2023 dan melibatkan penggunaan teknologi mutakhir seperti mesin mamografi di 14 RS Siloam di seluruh Indonesia, yang akan memeriksa lebih dari 25.000 wanita. Inisiatif ini sejalan dengan program Lippo Untuk Indonesia PASTI (Pintar, Asri, Sejahtera, Tangguh, dan Independen) yang berfokus pada kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Kankernya Menyebar, Vidi Aldiano Disiplin Hindari 3 Hal Ini
Presiden Komisaris SILO dan CEO LPKR, John Riady, menyatakan bahwa SILO berada di posisi strategis untuk membantu transformasi layanan kesehatan di Indonesia, serta mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI. Dengan 41 RS Siloam yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia, SILO siap memberikan layanan skrining kanker payudara yang luar biasa ini. John juga menekankan bahwa RS Siloam memiliki kompetensi medis dan fasilitas yang memadai untuk mendeteksi dini kanker payudara dan memberikan perawatan yang berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
Terkini
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?