Suara.com - Baru-baru ini tersebar kejadian, yang mana kemasan air galon sekali pakai gosong pada bagian bawahnya, karena terpapar panas sinar matahari saat didistribusikan dari gudang ke sebuah toko.
“Saking teriknya matahari, kemarin bawa galon, galon jadi seperti kaca pembesar (gosong) dan bikin karpet bak mobil kebakar,” cuit akun Twitter @iphii_, Jumat (22/9/2023).
Menanggapi hal ini, pakar polimer Institut Teknologi Bandung (ITB), Ahmad Zainal Abidin mengatakan, kemasan galon yang gosong tersebut berbahaya.
“Kalau sampai gosong, itu pertanda sudah terjadi degradasi kimia atau kerusakan ikatan kimia pada kemasan. Jika meleleh saja, ikatan fisiknya sudah putus. Ini berbahaya sekali bagi kesehatan konsumen yang minum air dari kemasan galon tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, galon sekali pakai berbahan plastik PET, yang berisiko jika terkena sinar matahari. Galon jenis ini memiliki temperatur transisi gelas (Tg) yang sangat rendah, yaitu pada suhu 80 derajat Celcius.
“Karenanya pada temperatur yang cuma 80 derajat Celcius, galon PET sudah rontok kekuatannya, sehingga berisiko jika terkena sinar matahari,” ujarnya
“Kalau sampai gosong, itu bisa saja terjadi, karena ketahanan plastik PET memang rendah, jauh lebih rendah dibanding polikarbonat. Ini mungkin jadi peringatan bagi masyarakat untuk memperhatikan cara memperlakukan keamanan dari kemasan itu. Galon bisa gosong, karena kalau terjemurnya di jalan terlalu lama,” katanya.
Zainal mengingatkan, galon sekali pakai, kalau sudah gosong lebih baik tidak digunakan lagi.
Risiko Pelepasan Zat Antimon
Sementara itu, Guru Besar Bidang Pemrosesan Pangan Departemen Teknik Kimia, Universitas Diponegoro (Undip), Andri Cahyo Kumoro mengatakan, suhu penyimpanan yang tinggi dan penyinaran sinar matahari langsung terhadap galon sekali pakai dapat meningkatkan risiko pelepasan zat antimonnya bermigrasi dalam air kemasannya.
"Suhu penyimpanan yang tinggi dan penyinaran sinar matahari secara langsung dapat meningkatkan pelepasan antimon atau Sb ke dalam air kemasan," katanya.
Menurut Andri, senyawa antimon, titanium, atau germanium digunakan sebagai katalis dalam pembuatan galon PET. Antimon merupakan salah satu pencemar air minum yang utama, yang melebihi tingkat kontaminan maksimum (MCL), yaitu 6 ppb, dalam beberapa kondisi penggunaannya.
Paparan jangka pendek ke tingkat yang lebih tinggi dari MCL, kata Andri, dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan diare. Selain itu, kolesterol darah yang lebih tinggi dan gula darah yang lebih rendah adalah efek samping lain yang sering dilaporkan jika terpapar dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pencuit di Twitter mengatakan, belum pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya. Menurutnya, waktu perjalanan untuk membawa air minum galon dari gudang ke toko sekitar 10-15 menit, tapi selama perjalanan itu, sinar matahari sangat panas.
“Sebelumnya saya tidak pernah mengalami kejadian seperti ini,” cuitnya sembari memperlihatkan bagian bawah salah satu galon sekali pakai yang terlihat gosong.
Baca Juga: Warga Bojonegoro Terima Bantuan Air Bersih dan Sumur Bor untuk Hadapi Kekeringan
Berita Terkait
-
Pakar Kesehatan Tegaskan Konsumsi Air Galon Aman Untuk Janin, Begini Penjelasannya
-
3 Jenis Tanaman yang Tahan Terhadap Panas Matahari dan Bisa Ditanam di Rumah
-
Dinilai Aman, Air Galon Guna Ulang Masih Digunakan Di Kantor Pemerintahan
-
4 Waktu Terbaik Gunakan Sunscreen demi Melindungi Kulit dari Panas Matahari
-
Apa Efek Kesehatan Akibat Minum Air dalam Kemasan Plastik yang Lama Terpapar Panas Matahari? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan