Suara.com - Banyak isu seputar kanker payudara, salah satunya anggapan bra kawat menyebabkan kanker payudara, mitos atau fakta ya?
Konsultan Onkologi Eka Hospital Bekasi, dr. Budi Harapan Siregar, Sp.B (K)Onk dengan tegas membantah anggapan ini dan menyatakan bra kawat menyebabkan kanker payudara hanyalah mitos belaka.
Mitos ini perlu diluruskan, karena banyak perempuan dengan risiko tinggi alami kanker payudara, bisa alami ketakutan dan kekhawatiran berlebihan.
"Penggunaan bra yang ketat mungkin bisa menimbulkan rasa nyeri jika terlalu sering dikenakan, namun hal tersebut tidak dipercaya untuk cukup kuat dalam menyebabkan kanker. Tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk bisa membuktikan jika bra kawat menyebabkan kanker payudara," ujar dr. Budi melalui rilis Eka Hospital Group yang diterima suara.com, Kamis (2/11/2023).
Ia menegaskan, meski ada faktor risiko keturunan yang bisa menambah peluang alami kanker payudara, tapi secara umum semua perempuan yang memiliki payudara rentan terhadap penyakit tersebut. Inilah sebabnya dr. Budi ingatkan pentingnya lakukan periksa payudara sendiri atau SADARI.
"Apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya, salah satunya dengan melakukan skrining payudara dengan SADARI atau dengan USG payudara secara berkala," jelasnya.
Adapun beberapa metode dan cara melakukan SADARI yaitu dengan dengan meraba dan mendeteksi adanya benjolan atau tekstur yang tidak normal.
SADARI akan sangat berguna bagi orang dengan faktor risiko kanker payudara, karena pelaksanaan metode ini cukup efektif untuk dilakukan.
"Anda dapat melakukan SADARI pada saat masih menstruasi di hari ke 7 hingga 10 hari setelah hari pertama menstruasi. Metode ini dilakukan dengan meraba area payudara menggunakan telapak tangan untuk mendeteksi secara awal kondisi payudara apakah ada benjolan, perubahan tekstur, hingga warna yang abnormal," papar dr. Budi.
Baca Juga: PAM Jaya Bantu Masyarakat Deteksi Dini Kanker Payudara
Selain itu SADARI bisa dilakukan saat mandi, bercermin, atau sebelum tidur. Harapannya dengan melakukan aktivitas ini secara rutin, berkesempatan mendeteksi kanker payudara sejak dini, sehingga dokter dapat menangani lebih cepat dengan penanganan tepat.
Berikut ini beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan peluang terkena kanker payudara:
- Faktor genetik, seperti memiliki ibu, nenek, atau keluarga dekat dengan riwayat kanker payudara.
- Umur, semakin tua seseorang maka semakin tinggi juga risiko mereka mengalami kanker payudara.
- Riwayat pengobatan tertentu seperti pengobatan radioterapi (radiasi) dan pengobatan terapi hormon.
- Sistem reproduksi, perempuan yang mengalami menstruasi lebih awal atau menopause lebih lama juga diketahui lebih berisiko mengalami kanker payudara.
- Berat badan, perempuan yang memiliki berat badan berlebih akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker payudara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek