Suara.com - Saat ini, stroke merupakan salah satu penyakit yang sangat mengancam kesehatan masyarakat. Stroke bisa diartikan sebagai defisit neurologis vokal yang muncul mendadak yang diakibatkan dari gangguan pada pembuluh darah di otak, retina, dan medula spinalis.
Dokter spesialis saraf di RS Siloam TB Simatupang, dr. Peter Gunawan Ng, Sp.S menjelaskan jika di dalam penyakit stroke terdapat istilah 'Time is Brain' dan 'Golden Hour'. Lantas, apa arti dari istilah tersebut?
Menurut dr. Peter, 'Time is Brain' merujuk pada suatu konsep di mana bila penanganan stroke dilakukan, maka semakin cepat akan membuahkan hasil yang lebih baik. Berdasarkan publikasi dari Saver (2006), pada saat kejadian stroke dalam satu menit sekitar 1,9 juta sel saraf akan mengalami kerusakan.
"Sehingga penanganan yang cepat akan mengurangi kerusakan yang lebih besar. Setiap detik dan menit akan sangat berharga ketika saraf-saraf di otak mengalami kerusakan akibat stroke. Oleh karena itu, penanganan cepat dan tepat ketika seseorang mengalami stroke menjadi sangat penting," ujarnya dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Dalam penanganan stroke penyumbatan dikenal pula istilah 'Golden Hour', di mana dalam kurun waktu 4,5 jam dari saat mulai timbul gejala stroke, terapi trombolisis bisa diberikan. Pada periode tersebut, penanganan medis yang cepat dan tepat dapat memaksimalkan peluang pemulihan pasien.
Penanganan awal pasien stroke di ruangan emergency sendiri meliputi stabilisasi kondisi pasien. Maka dari itu, perlu dilakukan diagnostik seperti CT-Scan Kepala atau MRI Kepala untuk membedakan apakah pasien mengalami stroke perdarahan atau stroke penyumbatan.
dr. Peter dalam sesi wawancara juga menyinggung tentang pentingnya mengevaluasi faktor resiko terhadap kejadian stroke, seperti hipertensi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, merokok, atau gangguan irama jantung.
Dalam upaya menangani stroke, RS Siloam TB Simatupang menerapkan protokol penanganan stroke yang dimulai di tahun 2019, yakni 'Stroke Ready Hospital', konsep yang dikembangkan sejak sekitar 2011 di mana penanganan pasien stroke sudah dimulai sejak pra-rumah sakit.
Hingga saat ini, rumah sakit tersebut telah mendapatkan 5 (lima) penghargaan dari ANGELS Award (Acute Networks Striving For Excellence in Stroke) yang didukung oleh World Stroke Organization (WSO) dan hingga kini penilaian masih terus berproses.
Baca Juga: Profil Budiono Sutikno: Eks Pemain PSIS Alami Hidung Pecah, Istri Stroke, Anak Jadi Pemulung
Kiat Penanganan Stroke
Lebih lanjut, dr. Peter juga memberikan beberapa kiat agar masyarakat secara awam dapat segera mengenali gejala-gejala stroke. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan gejala stroke, slogan ‘BE FAST’ sudah dipopulerkan di banyak negara.
BE FAST merupakan singkatan dari:
B: Balance (Keseimbangan) - Apakah seseorang mengalami gangguan keseimbangan?
E: Eyes (Mata) - Apakah seseorang mengalami gangguan penglihatan?
F: Face (Wajah) - Apakah salah satu sisi wajah terlihat miring atau sulit untuk menggerakkan bagian wajah?
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan