Suara.com - Kelenjar prostat adalah organ pada sistem reproduksi pria yang berperan dalam proses produksi sperma. Seiring bertambahnya usia, risiko mengalami peradangan kelenjar prostat atau prostatitis akan meningkat.
Spesialis urologi Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) dr Hilman Hadiansyah menjelaskan jika kondisi ini dapat terjadi pada setiap pria, lebih sering pada usia di bawah 50 tahun. Ia melanjutkan, 8,2 persen pria akan mengalami prostatitis dalam hidupnya.
Penyebabnya sendiri cukup beragam, salah satunya adalah menahan kencing alias buang air kecil yang sering dilakukan pria karena beberapa faktor, mulai dari kesibukan, hingga terlalu lama di dalam perjalanan.
"Penyebab paling sering itu infeksi bakteri. Misalnya sering menahan buang air kecil, ini sering terjadi pada pasien yang di perjalanan jauh kena macet, habis itu buang air kecil perih. Kemudian misalnya trauma pada area pelvis atau selangkangan," jelasnya dalam acara bersama media di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (20/12/2023).
Untuk itu, dr Hilman pun menghimbau, ketika kandung kemih terasa penuh dan sudah muncul keinginan buang air kecil, maka sebaiknya segeralah ke kamar mandi agar terhindar dari risiko prostatitis.
"Karena kalau sering menahan buang air kecil di situ akan terjadi kolonisasi bakteri. Urine itu sebaiknya first in first out tapi kalau stagnan di kandung kemih apalagi terjadi penekanan di daerah selangkangan, duduk lama, daya tahan tubuh lagi turun itu bisa terkena prostatitis," jelas Hilman.
Peradangan pada kelenjar yang disebabkan karena bakteri ini, bisa berlangsung kurang dari tiga bulan atau akut dan lebih dari tiga bulan atau kronis.
Gejala prostatitis sendiri, lanjut dia cukup khas. Di mana biasanya pria merasakan tidak nyaman dan nyeri di bagian dalam paha hingga anus, namun sulit untuk menunjuk secara langsung lokasinya.
Nyeri di daerah selangkangan, mulut zakar, dan sensasi seperti terbakar di ujung kepala penis saat buang air kecil termasuk di antaranya. Selain itu, mereka yang mengalami prostatitis juga biasanya akan terbangun di malam hari saat tidur untuk buang air kecil.
Baca Juga: Perubahan Drastis Pria Ini Usai Tinggal di Korea Bikin Salfok: Anginnya Mengandung Skincare?
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang