Suara.com - Pada Debat Cawapres 2024 yang berlangsung Jumat (22/12/2023), Gibran Rakabuming berhasil menyita perhatian publik saat menyebut bahwa stunting berkaitan dengan masalah sanitasi.
Gibran berjanji akan menuntaskan masalah stunting di Indonesia, karena ia menyebut bahwa hal ini sama dengan mempersiapkan infrastruktur SDM dalam menyambut Indonesia emas 2045 mendatang.
"Jika kita bicara sanitasi dan air bersih, ini nanti nyambung ke masalah stunting. Untuk masalah sanitasi, ini perlu kolaborasi banyak pihak," ujar Gibran saat menjawab pertanyaan yang dilontarkan pihak panelis saat Debat Cawapres yang berlangsung di JCC itu.
Gibran mengaku sudah membuat IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di perumahan padat penduduk di Solo untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Termasuk bekerjasama dengan daerah Wonogiri dan Klaten agar memberikan akses airnya.
Lalu, apa sebenarnya kaitan antara stunting dan sanitasi? Benarkah keduanya saling berhubungan?
Situs resmi Kementerian Kesehatan menyebutkan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO membenarkan jika masalah stunting sangat terkait dengan sanitasi yang layak atau akses air bersih. Ini karena air bersih berhubungan dengan makanan sehat yang dikonsumsi oleh anak.
Apalagi cara memberikan makan sehat dan bersih bisa melindungi dari infeksi bakteri hingga virus, di saat sistem kekebalan tubuh anak belum sempurna.
Fakta ini juga didukung hasil penelitian Pradana, Suparmi dan Ratnawati yang dipublikasi di e-journal Unair pada 2023. Di situ disimpulkan bahwa hygiene atau kebersihan seseorang dan sanitasi lingkungan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 6 hingga 59 bulan.
Penelitian Nizaruddin dan Irsyad Ilham yang dipublikasi Jurnal Universitas Gadjah Mada (UGM) 2022 juga menyebutkan sanitasi, sumber air minum, dan pengolahan air minum sebelum dikonsumsi berpengaruh terhadap stunting.
Baca Juga: Gibran Sapa Warganet di Medsos X Usai Debat, Cak Imin Potong Tumpeng di IKN Dibahas Lagi
Berat badan lahir, kondisi ekonomi, dan tingkat pendidikan ibu juga mempengaruhi risiko terjadinya stunting. Oleh karena itu, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa untuk mengatasi risiko stunting, pemerintah harus mempercepat penyediaan sanitasi dasar, melindungi sumber air minum yang berkualitas, dan meningkatkan kesadaran untuk merebus air sebelum dikonsumsi.
Perlu diketahui, stunting merupakan masalah gizi kronis di Indonesia. Peningkatan angka kejadian stunting di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor ibu, gizi, sosial ekonomi, dan lingkungan.
Beberapa waktu lalu mantan Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, mengakui masalah non kesehatan sering kali jadi penyebab masalah stunting. Sehingga setidaknya butuh tiga langkah besar untuk mencegah anak stunting di antaranya sebagai berikut:
1. Pola Makan
Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur.
2. Pola Asuh
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat