Suara.com - Saat ini, air mineral sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia.
Mengutip laman resminya, WHO mengatakan beberapa faktor air mineral yang dikatakan aman dan baik bagi kesehatan diantaranya dilihat dari kandungan TDS (Total Dissolve Solid), sesuai standar SNI, dan kandungan pH pada air mineral, salah satunya dilihat dari kandungan TDS-nya (Total Dissolve Solid). TDS merupakan jumlah zat padat terlarut yang terkandung pada air mineral biasanya berupa natrium, kalsium, magnesium, dan lain sebagainya.
Disebutkan, WHO menetapkan standar kandungan TDS dalam air mineral sebagai berikut;
- TDS 0
Air mineral dengan TDS 0 tidak baik untuk dikonsumsi secara rutin. Hal ini karena air tersebut dapat memicu gangguan pada tubuh, seperti sembelit, gangguan fungsi saraf, dan sesak napas.
- TDS kurang dari 300 miligram/liter (mg/l)
Air mineral dengan TDS kurang dari 300 mg/l dikategorikan sebagai air yang baik sekali. Air dengan TDS rendah ini bisa dikonsumsi secara terus-menerus.
- TDS 300−600 mg/l
Air mineral yang berkategori baik memiliki kandungan TDS sebesar 300−600 mg/l. Air jenis ini masih aman untuk dikonsumsi.
- TDS 600−900 mg/l
Air dengan TDS 600−900 mg/l masih bisa diminum karena masih aman dan rasanya tetap enak.
- TDS 900−1.200 mg/l
Air dengan TDS antara 900 hingga 1.200 mg/l tidak layak dikonsumsi karena rasanya kurang enak.
- TDS lebih dari 1.200 mg/l
Air dengan TDS lebih dari 1.200 mg/l memiliki rasa yang tidak enak. Selain itu, air ini berbahaya untuk dikonsumsi. Sementara, menurut WHO, kandungan mineral dalam air tidak akan berdampak buruk terhadap kesehatan asalkan air masih dikategorikan tawar. Adapun kriteria air mineral dari sisi tingkat keasamannya (pH) adalah:
• pH 0 sampai 6,9
Air dengan pH 0 sampai 6,9 termasuk ber-pH rendah. Air ini mengandung asam sehingga tidak baik untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Masters of the Air, Series Apple TV+, Cek Sinopsis dan Tanggal Tayangnya!
• pH 7,0
Kandungan pH air minum yang umum dikonsumsi adalah sebesar 7,0. Air yang memiliki pH sebesar 7,0 termasuk air netral.
• pH di atas 7,1
Air ber-pH di atas 7,1 mengandung basa. Air yang termasuk ber-pH tinggi ini baik untuk kesehatan tubuh.
Namun, tidak untuk penggunaan sehari-hari sepanjang waktu. Sebab, pH yang terlalu tinggi bisa menimbulkan risiko gangguan pencernaan dan gangguan pH dalam darah. Apabila dikonsumsi sesekali atau bergantian dengan air mineral ber-pH netral, kemungkinan risiko tersebut bisa dihindari.
Dari banyaknya produk-produk air mineral yang beredar di pasaran, VIT menjadi salah satu yang masuk dalam kriteria air mineral layak minum sesuai dengan kriteria World Health Organization (WHO).
Dilansir dari situs resminya, VIT memiliki TDS 178 mg/l dan PH 6 – 8,5. Artinya, menurut kriteria WHO, air mineral VIT dikategorikan sebagai air yang baik sekali. Air mineral ini bisa dikonsumsi secara terus-menerus.
Apalagi disebutkan, demi memenuhi standar kualitas, air mineral merek VIT ini telah melalui beberapa tahap pengujian, yakni uji fisika, kimia, dan mikrobiologi. Ketiga tahapan pengujian tersebut menjamin kualitas air mineral VIT bebas dari zat berbahaya.
Berita Terkait
-
Peduli Terhadap Warga dan Lingkungan Sekitar Pabrik dengan Menyediakan Air Bersih
-
Indonesia Jadi Negara Terbanyak Pengguna Vape
-
Nikita Willy Ungkap 2 Rahasia Bikin ASI Bisa Jadi Banyak, Tapi Malah Bikin Warganet Sedih dan Adu Nasib
-
Makna 3 Pepatah yang Diucapkan Prabowo, Benarkah untuk Singgung Anies?
-
Melihat Proses Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Kali Ciliwung
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?