Suara.com - Kementerian Kesehatan ungkap penyebab anak sudah sudah divaksinasi polio lengkap tapi tetap mengalami lumpuh layu akut karena virus polio.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr. Maxi Rein Rondonuwu mengakui 3 kasus anak lumpuh layu akut yang ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur semuanya sudah mendapat vaksinasi polio.
Hanya saja kata Maxi, meski sudah mendapat vaksin polio tapi tidak lengkap, yaitu berupa 4 kali vaksin polio tetes atau vaksin polio OPV ditambah 2 kali vaksin polio suntik atau vaksin IPV.
"Divaksin kan tapi belum lengkap, makanya vaksin polio oral mulai kita introduksi, harus ditambah supaya betul-betul kebal tambah dengan IPV yang injeksi yang disuntik 2 kali, kalau ini lengkap polio 4 kali dan suntik 2 kali saya rasa akan jadi (lebih terlindungi)," ujar Maxi di Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024),
Selanjutnya, ada juga kasus anak lumpuh layu akut sudah mendapat vaksinasi polio lengkap, hanya saja keadaan anak tersebut dalam kondisi malnutrisi atau nutrisi tubuh yang tidak seimbang, bisa kekurangan atau kelebihan gizi alias obesitas.
Kondisi ini yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh anak melemah, dan mudah terinfeksi virus polio meski sudah divaksinasi sekalipun.
Apalagi khusus kondisi anak malnutrisi kategori gizi buruk, menurut Kepala Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) menilai bisa membuat sistem kekebalan tubuh tidak maksimal walaupun sudah mendapatkan vaksinasi.
"Kalau gizi buruk itu dia tidak bisa membentuk kekebalan dalam proses kadar yang optimal sehingga meskipun sudah diimunisasi karena gizi buruk. Jadi itulah status gizi harus baik, kalau hanya divaksin status gizi jelek itu nggak optimal. Jadi harus bareng," papar Prof. Hartono di lokasi yang sama.
Adapun rincian 3 anak alami lumpuh layu akut karena virus polio, sebagai berikut:
Baca Juga: Waspada Polio Tak Bergejala Pada Anak, Gejala Bisa Muncul Setelah 40 Tahun
- Dialami oleh anak perempuan berusia 6 tahun, berdomisili di Jawa Tengah, dan berinisial NH. Berdasarkan pengakuan orang tua, NH mengalami lumpuh layu akut pada 20 November 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes (OPV) hanya 2 kali.
- Dialami oleh anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan, berdomisili di Jawa Timur, dan berinisial MAF. MAF mengalami lumpuh pada 22 November 2023 dengan riwayat imunisasi lengkap (4 vaksin polio tetes dan 2 vaksin polio suntik) tapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anak mengalami malnutrisi.
- Dialami oleh anak laki-laki berusia 3 tahun 1 bulan, berdomisili di Jawa Timur, dan berinisial MAM. MAM mengalami lumpuh pada 6 Desember 2023 dengan riwayat vaksin polio tetes 4 kali dan polio suntik (IPV) 1 kali berdasarkan pengakuan orang tua.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah