Suara.com - Menyusul ditemukan 3 kasus lumpuh layu akut akibat polio pada November hingga Desember 2023, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ingatkan kembali kampanye imunisasi nasional dengan dosis kedua Vaksin Polio Inaktif (IPV2) untuk melindungi seluruh anak Indonesia dari polio.
Kampanye ini diinisiasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sesuai rekomendasi WHO dan Kelompok Penasihat Teknis Imunisasi Indonesia (ITAGI), ditujukan untuk melengkapi rangkaian dosis imunisasi polio yang diperlukan (enam dosis secara total, dengan dua dosis menggunakan IPV), dan juga untuk memperkuat program imunisasi nasional secara keseluruhan.
"IPV2 diberikan melalui suntikan. Seperti vaksinasi lainnya, reaksi umum dapat mencakup kemerahan dan pembengkakan di tempat suntikan. Namun, reaksi-reaksi ini hanya bersifat sementara dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya," ujar Kepala Satuan Tugas Imunisasi IDAI, Prof. Dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) melalui keterangan yang diterima suara.com, Rabu (17/1/2024).
Polio adalah penyakit yang disebabkan virus polio yang menyerang sumsum tulang belakang, membuat orang yang terinfeksi alami kelumpuhan karena tungkai kakinya melemah, mengecil bahkan tidak bisa berjalan.
Sayangnya, meski sudah gencar mempublikasi risiko polio yang menyebabkan cacat angka vaksinasi polio tetap rendah, meski sudah digencarkan pengenalan program imunisasi nasional dengan IPV2 sekalipun.
Tingkat keseluruhan Indonesia untuk dosis IPV pertama (IPV1) adalah 29,1%, angka ini kauh di bawah tingkat yang direkomendasikan oleh WHO sebesar 95%. Di distrik-distrik yang terdampak seperti Aceh, tingkat vaksinasi tetap lebih rendah, yaitu 7,3% untuk IPV1 dan 0,5% untuk IPV2.7.
Kondisi ini cukup keprihatinan mengingat Indonesia sudah dinyatakan bebas polio pada 2014 silam, ditambah paling baru Kemenkes menemukan 3 kasus lumpuh layu akut akibat polio di 2 provinsi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hasilnya selain menetapkan Indonesia KLB polio, Kemenkes juga tengah fokus gelar imunisasi polio tambahan di 3 daerah yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang merupakan lokasi terjadinya KLB polio.
Pemberian imunisasi tambahan juga dilakukan di Kabupaten Sleman DIY, yakni daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten, lokasi ditemukannya kasus polio beberapa waktu lalu.
Capaian imunisasi polio tambahan
Baca Juga: Kemenkes Gelar Imunisasi Polio Tambahan di 3 Daerah Akibat Kasus Lumpuh Layu Akut, Catat Tanggalnya
Sejak Senin, 15 Januari 2024 imunisasi polio tambahan serentak dilakukan terhadap anak usia 0 hingga 7 tahun, dengan target 8,4 juta anak diberikan pemberian vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2). Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi mengungkap update capaian imunisasi polio tambahan putaran pertama Jateng, Jatim dan DIY per 16 Januari 2024 di antaranya sebagai berikut:
- Cakupan Jateng: 1.460.624 anak (37,4%)
- Cakupan Jatim: 2.108.537 (47,5%)
- Cakupan Sleman DIY: 44.561 (29,7%)
Kesimpulannya imunisasi polio tambahan telah mencapai cakupan total 42,6 persen di ketiga provinsi telah mencapai target cakupan hari kedua yakni sebesar 27,1 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis