Suara.com - Isu mengenai kandungan bromat berbahaya dalam air minum kemasan (AMDK) menjadi perhatian sejumlah pihak. Beberapa di antaranya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN).
Keduanya mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan penyelidikan independen guna memastikan kebenaran laporan tersebut. Anggota Pengurus Harian YLKI, Tubagus Haryo,menegaskan pentingnya standar kesehatan yang tinggi untuk semua makanan dan minuman yang beredar di masyarakat.
YLKI menekankan transparansi informasi mengenai kualitas dan keamanan produk air minum kemasan sebagai perlindungan bagi konsumen. Dia mendorong BPOM untuk meningkatkan pengawasan terhadap industri yang tidak memenuhi standar keselamatan, termasuk kadar bromat.
“Karenanya, kami mendesak BPOM untuk meningkatkan pengawasan terhadap industri yang mengeluarkan produk yang tidak memenuhi standar aman seperti kandungan bromat ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua BPKN, Muhammad Mufti Mubarok, juga menyerukan uji lab independen oleh BPOM untuk memverifikasi laporan masyarakat. Dia mengusulkan agar produsen AMDK diwajibkan mencantumkan kadar bromat pada label produk.
Gerald Vincent, seorang konten kreator di TikTok, pertama kali mengungkapkan isu kandungan bromat yang tinggi dalam AMDK Le Minerale. Menurutnya, bromat bisa memicu kanker dan WHO telah menetapkan batas aman untuk kandungannya. Dia juga memberikan hasil uji lab beberapa merek AMDK yang menunjukkan bahwa Le Minerale memiliki kadar bromat yang berbahaya.
Pendapat Gerald dikuatkan oleh Dokter Richard Lee dalam unggahan video di akun TikToknya sendiri. Dokter Lee membenarkan data yang diungkapkan oleh Gerald, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak salah.
Kesimpulannya, YLKI, BPKN, dan sejumlah individu termasuk Gerald Vincent dan Dokter Richard Lee, bersatu dalam desakan untuk perlindungan konsumen dan transparansi informasi terkait kandungan bromat dalam AMDK. Ini menunjukkan pentingnya peran BPOM dalam menjamin keselamatan produk konsumen.
Baca Juga: Apa Itu Bromat di AMDK? Disebut-sebut Lebih Berbahaya dari BPA
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!