Suara.com - Dokter Richard Lee ikut angkat suara terkait bahwa data Bromat yang diungkapkan oleh influencer Gerald Vincent. Ia menyebut hal yang disampaikan oleh Gerald Vincent tak keliru.
Menurutnya, dia telah melihat data serupa yang menunjukkan kandungan Bromat yang sama seperti yang disampaikan oleh Gerald.
"Data dari Gerald Vincent itu datanya juga bener. Saya pernah lihat data tersebut, datanya nggak salah," kata Richard dalam sebuah unggahan video di akun TikTok pribadinya @drrichardlee.
Dia menduga bahwa Gerald mungkin mendapatkan data hasil uji laboratorium tentang kandungan Bromat dalam AMDK di Indonesia. Ini menegaskan bahwa edukasi tentang Bromat dan data yang dimiliki oleh Gerald Vincent tidak salah.
Meskipun demikian, dia menekankan bahwa tidak semua AMDK memiliki kandungan Bromat yang tinggi. Dokter yang juga seorang influencer ini menjelaskan bahwa tingkat kandungan Bromat dalam AMDK bervariasi tergantung pada sumber baku air yang digunakan.
"Jadi memang itu tempatnya random dan ada beberapa tempat yang Bromatnya memang tinggi, jadi data itu real," katanya.
Richard juga mengakui bahwa kandungan Bromat dalam AMDK dapat menjadi karsinogenik dan berpotensi menyebabkan kanker jika dikonsumsi melebihi batas yang ditentukan. Dia bahkan mengatakan bahwa Bromat lebih berbahaya daripada Bisphenol A (BPA).
Dia juga menjelaskan bahwa standar air mineral yang baik seharusnya tidak memiliki rasa, terutama rasa manis. Menurutnya, jika air mineral terasa manis, maka kandungan mineral di dalamnya mungkin terlalu tinggi, yang dapat berbahaya bagi kesehatan.
Sebelumnya, Gerald Vincent telah membagikan hasil uji laboratorium tentang kandungan Bromat dalam beberapa produk AMDK melalui media sosial, yang kemudian menjadi viral dan memberikan pelajaran kepada masyarakat tentang bahaya Bromat dalam AMDK.
Baca Juga: Berapa Bayaran Manggung Virgoun? Inara Rusli Ngeluh Cuma Dikasih Rp20 Juta buat 3 Anak
EPA (Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat) menyatakan bahwa orang yang mengonsumsi Bromat dalam jumlah besar dapat mengalami gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Namun, orang-orang ini terpapar pada tingkat Bromat yang jauh lebih tinggi dari yang dianggap aman.
Keberadaan Bromat yang melebihi ambang batas telah ditemukan di beberapa negara termasuk Amerika Serikat, China, dan Saudi Arabia. Di Amerika Serikat, produk AMDK yang mengandung Bromat melebihi ambang batas telah ditarik dari pasaran sebagai langkah tanggung jawab terhadap masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow