Suara.com - Tuberkulosis (TBC) pada anak kian meningkat. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan dr. Imran Pambudi, MPHM., kasus TBC anak alami peningkatan hingga 2,5 kali lipat dibandingkan sejak 2021.
Tercatat pada 2023 jumlah kasus TBC anak mencapai 134.528. Padahal, pada 2021, angka kasus TBC pada anak tercatat 42.187 kasus.
Sementara itu, Imran menuturkan kalau faktor kenaikan penularan TBC pada anak ini berkaitan dengan pemenuhan gizi yang masih kurang. Ia mengatakan, kurangnya pemenuhan gizi dengan baik membuat anak rentan tertular TBC.
“Nutrisi kita kan memang status gizi anaknya masih tidak terlalu baik sehingga anak-anak jadi lebih rentan tertular TBC,” ucap Imran dalam temu media Hari TBC Sedunia secara daring, Jumat (22/3/2024).
Dalam penanganan hal ini, Imran mengatakan, perlu adanya integras dalam penanganan TBC dan stunting. Hal ini karena TBC anak biasanya diawali gejala dengan berat badan yang turun. Hal ini juga berkaitan dengan stunting di mana berat anak tidak sesuai dengan idealnya.
“Pada saat penimbangan di posyandu kalau ada anak yang dinilai berat badannya tidak mencapai yang diharapkan, maka nakes akan melihat penyebabnya apa. Karena mungkin bukan hanya masalah gizi. Penyakit TBC gejalanya bukan batuk, gejalanya pada anak, tetapi lebih pada berat badannya turun,” jelasnya.
Oleh sebab itu, selain dengan mengetahui gizi demi cegah stunting, hal ini akan membantu ketahui kondisi apakah anak tersebut TBC atau tidak. Jika alami TBC, hal ini akan juga membantu membuat anak mendapatkan pengobatan segera sehingga menekan angka penularan.
Cara lain yang juga dilakukan demi mengetahui apakah anak alami TBC yakni dengan investigasi kontak dari keluarga.
“Dengan melakukan investigasi kontak maka kalau misalnya ayahnya positif, anak-anaknya juga dicek dari situ ketahuan ternyata anak-anaknya juga yang positif,” ujar Imran.
Baca Juga: PTPN IV Regional I Dukung Program Pengentasan Stunting di Sumut Tahun 2024
Untuk anak yang sudah positif TBC ini juga juga bisa langsung bisa diberi pengobatan segera. Oleh sebab itu, integrasi penanganan TBC dan stunting ini akan sangat membantu mengetahui dua kondisi kesehatan anak tersebut.
“Cara menanggulanginya yaitu dengan melakukan pengobatan kepada anak kita sudah menyiapkan obat-obatan TB khusus ana, kemudian kita juga melakukan pelatihan-pelatihan kepada dokter kepada dokter spesialis penyakit anak dan lain-lain. Dan juga tadi mengintegrasikan penanganan TB dengan stunting sehingga jalannya bersama-sama,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak