Suara.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sudah masuk dalam status Kondisi Luar Biasa (KLB). Bahkan hingga bukan Maret, jumlahnya tembus 35.556 dengan 290 kematian.
Di tengah peningkatan kasus, vaksinasi dapat menjadi menjadi langkah preventif dalam mengurangi risiko penularan dan dampak dari virus yang menular melalui gigitan nyamuk betina, spesies Aedes Aegypti ini. Disebutkan, vaksin DBD dapat melindungi diri dari penyakit ini hingga sekitar 60 hingga 80%.
Sementara itu, vaksin DBD yang telah tersedia di Indonesia sendiri adalah Tetravalent Dengue Vaccine (TDV). TDV mengandung virus dengue 1 sampai 4 yang dilemahkan, sehingga tidak menyebabkan penyakit, melainkan dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi.
Ada dua jenis vaksin DBD yang telah disetujui izin edarnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia, yakni Dengvaxia dan Qdenga yang aman disuntikkan pada usia 6 sampai 45 tahun. Vaksin ini diberikan 2 dosis dengan jarak 3 bulan untuk perlindungan seumur hidup.
Harga Vaksin Demam Berdarah
Harga vaksin demam berdarah di Indonesia berkisar antara Rp600.000 sampai Rp1 juta. Hal itu tergantung pada Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan lain yang menyediakannya. Berikut daftarnya.
Prodia
Harga vaksin DBD QDenga Takeda di aplikasi U by Prodia sebesar Rp950 ribu untuk satu dosis, dan Rp1.750 juta untuk dosis lengkap. Untuk mendapatkan vaksin DBD, Anda dapat membuat janji vaksinasi melalui aplikasi U by Prodia.
Caranya, buka menu Diagnostik dan pilih tombol Buat Janji Vaksinasi. Setelah itu, pilih jenis vaksin, yaitu vaksin Dengue. Anda bisa memilih pemesanan untuk satu dosis atau dosis lengkap.
Baca Juga: DBD Mewabah di Jakarta, Anggota DPRD DKI Ini Sarankan Tebar Ikan Lele di Saluran Air
Mayapada Hospital Bogor (MHBG)
MHBG memberikan promo khusus untuk vaksis DBD untuk membantu melindungi masyarakat dengan vaksinasi Qdenga. Harganya hanya Rp599 ribu sudah termasuk vaksin, konsultasi kesehatan dengan dokter umum dan biaya administrasi.
Promo ini berlaku di MHBG dengan masa berlaku sampai dengan 31 Desember 2024 dengan pembayaran tunai untuk 1 dosis.
Imuni
Untuk mendapatkan vaksin DBD Qdenga, Imuni memberikan harga Rp735 ribu. Harga sudah termasuk jasa dokter dan biaya transport. Tidak ada biaya admin. Sementara untuk dosis lengkap, harganya menjadi Rp1.370 juta. Serta pake untuk dua orang dengan paket lengkap adalah Rp2.690 juta.
Mandaya Hospital Puri
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi