Suara.com - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Fatnan Setyo Hariwibowo, Sp.PD menjelaskan fenomena Dengue Shock Syndrome (DSS) yang belakangan banyak terjadi. DSS merupakan komplikasi dari Demam Berdarah Dengue.
Ia menyatakan, bahwa kondisi ini meningkatkan risiko kematian pasien demam berdarah karena penurunan tekanan darah. dr. Fatnan menjelaskan kondisi DSS pada pasien DBD jika penyakitnya sudah masuk stadium 4, sindrom ini ditandai menurunnya tekanan darah dengan cepat, bahkan kondisi ini bisa dialami orang dengan kondisi trombosit normal.
"Jadi tidak ada hubungan erat, antara trombosit masih 10 ribu, masih bagus tandanya bukan berarti ia tidak akan mengalami shock," ujar dr. Fatnan dalam acara diskusi virtual Seri Webinar Ramadhan, Jumat (6/4/2024).
Alasan DBD shock bisa memicu kematian karena selain tekanan darah turun drastis, kondisi ini merupakan tanda terjadinya peradangan sistemik atau gangguan sistem tubuh yang hebat.
"Tekanan darah turun drastis karena adanya peradangan jaringan di sekitar, karena penurunan jumlah cairan karena peradangan sistemik. Tapi seorang yang kena DBD belum tentu sudah pasti bakal mengalami shock," jelas dokter yang berpraktik di RS PKU Muhammadiyah Temanggung ini.
Terlepas dari DBD shock yang bisa memicu kematian, dr. Fatnan lebih fokus memperingatkan pasien yang pernah mengalami riwayat sakit DBD, lalu jatuh sakit untuk kedua, atau ketiga kali dan seterusnya makan akan berisiko alami gejala yang lebih berat.
"Jadi semakin sering terkena DB maka akan semakin parah, jadi yang kedua bisa lebih parah dari yang pertama, dan yang ketiga bisa lebih parah dari yang kedua, begitu seterusnya," paparnya.
Menurut dr. Fatnan kondisi ini terjadi karena virus dengue penyebab DB memiliki karakteristik yang unik, yaitu bukan berarti sudah memiliki antibodi maka akan semakin kebal, tapi kondisi tubuh bisa semakin lemah dan rentan.
Terakhir ia mengingatkan, untuk mengantisipasi gejala berat sebaiknya masyarakat waspada pada gejala demam. Khususnya apabila mengalami demam pada hati ketiga tidak kunjung membaik, disarankan segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Baca Juga: Kemarin Terbaring Lemah di Rumah Sakit, Kondisi Syahnaz Sadiqah Kini Beda 180 Derajat
"Hari ketiga demam segera lakukan pemeriksaan laboratorium, jangan anggap flu biasa. Jika itu buka DB, bisa diperiksa lebih lanjut aman tidak rawat jalan atau harus rawat inap karena trombosit," pungkas dr. Fatnan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!