Suara.com - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama ungkap cara mencegah gendut setelah lebaran Idulfitri. Apalagi setelah satu bulan puasa Ramadan berhasil 'membersihkan' tubuh alias detoksifikasi, termasuk di antaranya menghempas lemak membandel.
Seperti diketahui menu lebaran Idulfitri di Indonesia cukup tinggi lemak, gula, dan garam dengan berbagai camilan seperti nastar, kue hingga menu berat seperti opor ayam, rendang dan sayur dengan kandungan santan. Alhasil, sederet makanan ini bisa menambah kadar lemak dan membuat tubuh lebih gemuk alias gendut.
Berikut ini cara mencegah gendut setelah lebaran menurut dr. Ngabila, berdasarkan keterangan yang diterima suara.com, Senin (8/4/2024).
1. Berbagi dengan orang lain
Alih-alih menikmati banyak makanan seorang diri atau dengan anggota keluarga terbatas, maka tidak ada salahnya berbagi makanan lebaran tersebut dengan orang lain. Cara ini bisa mengurangi porsi makan atau agar makanan tidak terbuang sia-sia.
"Berbagi nikmat makanan dan minuman dengan saudara, kerabat, dan orang sekitar kita. Insya Allah berkah. Bisa dilakukan mulai sebelum lebaran agar dapat berguna untuk orang lain," ujar dr. Ngabila
2. Tidak makan berlebihan
dr. Ngabila menyarankan alih-alih makan sedikit jenis makanan dengan porsi yang besar, lebih banyak mencoba berbagai jenis makanan dengan porsi sedikit. Tujuannya untuk menghilangkan rasa penasaran, sehingga sekadar menyicipi.
"Hindari banget makanan yang banyak mengandung gula, garam, lemak seperti santan, minyak, mentega, tepung, kue, minuman berkemasan, soda dan lain-lain," paparnya.
Baca Juga: Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran! Ini Tips Cara Cegah dan Mengenalinya
3. Tetap pakai panduan makan isi piringku
Cara paling mudah mengukur takaran makan, yaitu dengan konsep isi piringku. Alih-alih menempatkan karbohidrat lebih dulu dalam jumlah besar, dr. Ngabila menyarankan untuk mengisi piring lebih dulu dnegan sayur dan buah.
"Baru setengah porsi lainnya karbohidrat dan lauk pauk. Sayur dan buah upayakan bisa 5 porsi per hari ya, yaitu 3 kali saat makan besar dan 2 kali sebagai snack di antara makan besar," katanya.
4. Jangan lapar mata
Menurut dr.Ngabila banyak orang hanya sekedar melihat makanan tampak lezat di mata, tapi tidak terlalu lapar yang hasilnya malah membeli atau mengambil makanan terlalu banyak.
"Tahan mata, jangan lapar mata, emosi berlebihan dalam menyantap makanan. Karena kenikmatannya hanya sesaat saat di mulut saja," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa