Suara.com - Peristiwa kecelakaan maut di jalan tol Cikampek KM 58 membuat publik tercengang, tak main-main 12 orang tewas akibat kejadian ini. Kecelakaan tragis ini diduga terjadi karena sopir Gran Max mengantuk dan mengalami microsleep.
Meski namanya terkesan sederhana, microsleep saat mengendarai kendaraan bisa sangat membahayakan. Terlebih di musim mudik lebaran pengendara cenderung mudah lelah karena jalanan yang ramai dan harus ekstra konsentrasi penuh.
Pakar Gangguan Tidur, dr. Andreas Prasadja, RPSGT mengatakan fenomena microsleep bisa lebih berbahaya dibanding berkendara dalam kondisi mabuk. Namun ia juga tidak menampik mabuk maupun mengantuk sama-sama berbahaya jika dialami supir.
"Jadi gini, berkendara dalam kondisi mengantuk itu lebih bahaya dibanding mabuk, karena kemampuan berkendara kita akan buruk, konsentrasinya, refleksnya buruk," ujar dr. Andreas melalui konten di akun Twitternya, dikutip suara.com, Selasa (9/4/2024).
Dokter yang berpraktik di Snoring and Sleep Disorder Clinic pertama di Indonesia ini mengingatkan untuk tidak menahan kantuk karena bisa berisiko terjadinya microsleep, yaitu tertidur sebentar di belakang kemudi kendaraan.
"Apalagi kalau tetap ditahan-tahan. Akhirnya apa, microsleep. Terkantuk-kantuk ketiduran, gitu kan bahaya ya," paparnya.
Adapun cara mencegah microsleep saat mudik dan menyetir kendaraan bisa dengan trik Nap a Latte, yang di dalamnya melibatkan kegiatan minum kopi. Adapun trik ini bisa langsung diterapkan bila mengantuk saat menyetir, yaitu melipir dan menyesap kopi.
"Jadi begitu ngantuk, minggir dulu, nap a latte dulu, ngopi ya. Kemudian tidur siang 20 menit, 30 menit, begitu bangun ya, kafein pas bekerja tuh 30 menit," ujar dr. Andreas.
Setelah terbangun dari tidur sejenak ini, menurut dr. Andreas kafein pada kopi yang diminum, sebelum tidur bisa bekerja maksimal dan dipastikan konsentrasi untuk berkendara akan kembali.
Baca Juga: Contraflow Mematikan, Pilih Jalur Lain Jika Memungkinkan
"Kemudian kita mendapatkan semua manfaat tidur. Konsentrasinya, kewaspadaannya, emosinya dan refleksnya balik lagi. Silahkan lanjutkan perjalanan," pungkas dr. Andreas.
Kecelakaan maut tol Cikampek KM 58 tewaskan 12 orang
Kecelakaan maut tol Cikampek terjadi pada Senin pagi pukul 08.15 WIB, tepatnya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kecelakaan beruntun melibatkan 3 kendaraan, yakni mobil Gran Max nopol B 1635 BKT, mobil Daihatsu Terios dan bus Primajasa nopol B 7655 TGD.
Kecelakaan terjadi di jalur contra flow arah Cikampek menuju Jakarta. Mobil GranMax tidak sadar saat berada di jalur contra flow hendak menepi di bahu jalan mala masuk ke jalur berlawanan yang mengarah ke Jakarta.
Kemudian, sebuah bus dari arah Cikampek tak bisa menghindari kendaraan Gran Max itu, hingga akhirnya terjadi kecelakaan sampai mobil GranMax terbakar. Disusul kemudian mobil Daihatsu Terios menabrak bus dan GranMax hingga mobil itu ikut terbakar.
Akibat kecelakaan maut itu, 12 orang dilaporkan tewas. Para korban terdiri dari tujuh pria dan lima wanita.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan