Suara.com - Proses pembedahan dengan teknologi robotik menjadi salah satu inovasi dalam dunia kesehatan. Pasalnya, bedah robotik ini dipercaya dapat membuat operasi yang dilakukan menjadi lebih efisien dengan luka ringan karena menggunakan mesin.
Ketua ROBOMEDISIA atau Komisaris Utama BMHS, Dr. dr. Ivan Rizal Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG, mengungkapkan, operasi bedah robotik akan membantu penanganan menjadi lebih cepat sembuh dan mempersingkat waktu.
“Pasien yang operasi konvensional biasanya proses penyembuhan sekitar 5 hari, bisa menjadi 2 hari sembuh dengan robotik, ini akan membantu membantu mempersingkat waktu,” kata Dr. Ivan saat diwawancarai dalam acara Peluncuran Perkumpulan Robotik Medik Indonesia (ROBOMEDISIA) bersama PT Bundamedik Tbk(BMHS – Bundamedik Healthcare System), Sabtu (18/5/2024).
Bukan hanya itu, meski menggunakan mesin, teknik bedah robotik ini juga minim alami human error. Pasalnya, alat ini tetap digerakan oleh dokter bedah yang sudah terlatih. Oleh sebab itu, adanya kemungkinan alami human error sangat kecil.
Untuk robotik ini juga tidak terbatas pada dokter bedah tertentu. Pasalnya, untuk bedah robotik juga berlaku pada berbagai bidang baik urologi, tumor, usus buntu, transplantasi ginjal, liver, dan lain-lain.
“Kita bisa operasi kista. Kalau untuk bedah digestif untuk bedah usus, usus buntu, untuk liver termasuk untuk macem-macem dan malah untuk transplant, baik itu transplant ginjal maupun transplant liver itu robotik bisa. robotik untuk membersihkan tumor tiroid, jaringan macem-macem juga bisa, jadi robotik itu sebenarnya cakupannya sangat luas sekali,” jelas Dr. Ivan.
Meski demikian untuk SDM dokter yang dapat melakukan operasi bedah plastik juga masih terbatas. Hingga kini jumlah dokter yang dapat lakukan oeprasi bedah plastik sekitar 15 orang. Namun, saat ini juga dicari para dokter bedah yang memiliki minat untuk mengembangkan kompetensi di bidang bedah robotik.
“Jadi kalau kita lihat sekarang yang masih bisa dihitung dengan sedikit di atas dari hitungan jari. Jadi kita sekarang ada kurang lebih 15 orang. Tapi kita mencoba untuk merangkul semua dokter-dokter bedah yang memang mempunyai minat untuk bisa mengembangkan kompetensi di bidang bedah robotik,” sambungnya.
Sementara untuk dokter yang berminat juga harus ada proses pendidikan melalui proctorship. Nantinya ada dokter dari luar negeri yang akan membantu memberikan pendidikan kepada dokter bedah.
Baca Juga: Belum Tembus Rp 1 M, Sudah Bisa Bikin Bisnis Cuci Mobil Robotik
Bukan hanya sekadar memberi ilmu, pada praktiknya, nanti dokter bedah juga harus mencoba langsung dengan pengawasan dari ahli. Dokter harus melakukan bedah kurang lebih 20 kali dengan pengawasan sebelum akhirnya dilepas.
Sebab pentingnya bedah robotik ini, PT Bundamedik Tbk (BMHS – Bundamedik Healthcare System, RS Bunda Group) sebagai pionir inovasi bedah robotik di Indonesia sejak 2012, menginisiasi pembentukan Perkumpulan Robotik Medik Indonesia (ROBOMEDISIA).
Ini adalah perkumpulan dokter bedah robotik yang mendorong kemajuan inovasi bedah robotik di Indonesia untuk masa depan. Adanya pembentukan ini juga diharap membuat adanya perkembangan dalam operasi bedah sehingga bisa menjadi lebih maju ke depannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar