Suara.com - Bagi pasangan yang mendambakan momongan, kehamilan menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Namun, tak jarang ada pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil. Salah satu faktor yang memengaruhinya adalah kualitas sel telur.
Sel telur yang sehat dan berkualitas merupakan kunci utama mendapatkan peluang hamil lebih besar. Kabar baiknya, kualitas sel telur dapat diperbaiki dengan beberapa langkah sederhana.
Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG(K)FER, MARS mengingatkan bahwa obesitas maupun berat badan berlebih (overweight) berisiko merusak sel telur, sehingga menurunkan peluang kehamilan. Ia juga menyebut bahwa obesitas merupakan salah satu tanda bahwa perempuan tersebut menjalani gaya hidup yang tidak sehat. Salah satunya konsumsi makanan tinggi gula yang bisa meningkatkan risiko resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah menurunnya kemampuan tubuh untuk mengolah gula di dalam darah menjadi energi. Kondisi ini, jika dibiarkan terus menerus bisa menyebabkan diabetes, yang bisa berkaitan dengan PCOS atau sindrom ovarium polikistik.
"Kebanyakan konsumsi lemak, banyak karbo, dia bisa meningkatkan resistensi insulin. Resistensi insulin ada hubungannya dengan PCOS, kalau overweight atau obesitas secara tidak langsung bikin sel telur nggak bagus," ujar dr. Cepi dalam acara Anniversary 1 tahun Smart Fertility Clinic by Smart IVF di Primaya Evasari Hospital, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024).
Kondisi ini juga jadi alasan dr. Cepi kerap merekomendasikan perempuan maupun lelaki menurunkan berat badan, dengan kisaran jumlah 2 hingga 5 persen dari total berat badan tubuh.
"Kalau bisa keluarkan kalori cukup kita bantu turun berat badan. Turun 2 hingga 5 persen bisa bikin sel telur menjadi bagus," papar dr. Cepi.
Kondisi sel telur kurang berkualitas alias sel telur rusak inilah yang membuat perempuan kesulitan mengandung, karena sel telur yang dimiliki sulit untuk dibuahi sperma dengan cara alami.
Salah satu tanda sel telur yang tidak berkualitas yaitu saat seorang perempuan mengalami PCOS. Menurut dr. Cepi, kondisi PCOS jadi tanda perempuan tersebut memiliki banyak sel telur. Hanya saja sel telur yang dimiliki tidak ada yang matang secara maksimal agar bisa dibuahi sperma.
Baca Juga: Selesai Lamaran, Dewi Perssik Langsung Ambil Tindakan Egg Freezing
"Kalau diterjemahkan bahasa awam, PCOS itu banyak bulatan gitu. Di dua indung telur kiri dan kanan rahim itu ada sel telur, di bagian cangkang ada beberapa sel telur. Pada PCOS itu jumlah sel telurnya banyak, tapi sayangnya sel telurnya kecil-kecil," jelas dr. Cepi.
Sedangkan saat siklus menstruasi, akan ada satu sel telur yang matang dan membesar lalu dilepaskan dari cangkang indung telur. Tapi kondisi ini sayangnya tidak dialami pada perempuan dengan PCOS. Ini juga jadi alasan perempuan PCOS kerap alami menstruasi tidak teratur, atau bahkan nyeri hebat setiap datang bulan.
"Kalau pada polikistik sel telur nggak keluar dan cangkang dan tetap kecil di sana terus. Jadi sel telur banyak tapi nggak ada guna," pungkas dr. Cepi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban