Suara.com - Demam berdarah merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini memiliki gejala yang meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah, hingga ruam kulit.
Meskipun vaksin DBD telah tersedia, upaya pencegahan demam berdarah tetaplah penting untuk dilakukan.
Head of Department Underwriting Sequis dokter Fridolin Seto Pandu, mengingatkan, jika ada anggota keluarga yang demam dan tidak kunjung turun, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, sebab bisa jadi demam yang dirasakan pasien karena sudah terjangkit demam berdarah.
“Digigit nyamuk memberikan sensasi gatal dan tidak nyaman. Permasalahan nyamuk aedes aegypti bukan sekadar rasa gatal, tetapi dapat membawa virus demam berdarah. Nyamuk betina padai jenis ini menularkan virus tersebut setelah menggigit manusia yang telah terinfeksi sebelumnya. Jadi, lewat gigitan nyamuk aedes aegypti betina maka virus dapat berpindah ke manusia lainnya. Pasca digigit nyamuk, biasanya pasien merasa demam tinggi,” kata dr. Fridolin dalam keterangannya.
Gejala khas berikutnya yang dapat terjadi pada pasien setelah demam tinggi adalah sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi serta ruam atau bintik merah pada kulit. Ada yang sampai mimisan dan terjadi pendarahan pada gusi.
‘Penyakit DBD harus segera ditangani karena trombosit dapat terus turun. Jika turunnya hingga dibawah 100.00 per milimeter kubik, dapat memicu kebocoran plasma yang bisa mengakibatkan Dengue Shock Syndrome (DDS). Pada kondisi DDS, aliran darah yang seharusnya mengalir ke seluruh jaringan tubuh mengalami penurunan, dapat membuat tubuh kekurangan oksigen (hipoksia) dan berisiko menyebabkan tubuh kejang dan berujung pada penyakit komplikasi, seperti kerusakan hati, jantung, otak, dan paru-paru hingga berisiko pada terjadinya kematian,” kata dr. Fridolin lagi.
Karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, berikut langkah preventif yang bisa dilakukan agar tak terkena demam berdarah.
1. Jaga Kebersihan dan Kesehatan
Dr. Fridolin menyoroti soal langkah preventif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan, seperti menghilangkan tempat yang berpotensi tergenang air, menguras tempat penampungan air secara rutin, dan memastikan talang air tidak tersumbat dan selalu bersih.
Baca Juga: Cuma Gertakan, Heru Budi Usahakan Tak Ada Denda Rp50 Juta Bagi Rumah yang Jadi Sarang Nyamuk
Langkah preventif ini sebaiknya dilakukan secara rutin. Dan supaya tidak terlewat, Anda dapat menggunakan aplikasi atau kalender di ponsel untuk mengingatkan waktu pembersihan dan pengecekan rutin tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk.
2. Perhatikan Asupan Gizi
Langkah preventif kesehatan dapat dilakukan dengan cara memperhatikan asupan gizi melalui makanan yang bersih dan sehat. Konsumsi buah, sayur, dan protein setiap hari. Kecukupan makanan bergizi akan membantu sistem imun bekerja maksimal melawan infeksi.
3. Tingkatkan Imunitas
Tindakan preventif kesehatan lainnya untuk menjaga dan meningkatkan imunitas adalah menjaga kebersihan makanan, rajin mencuci tangan, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan kelola stres
4. Hindari Gigitan Nyamuk
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!