Suara.com - Baru-baru ini kejadian viral di media sosial, seorang bapak kos kepergok sedang mengkonsumsi daging kucing. Kejadian ini diketahui salah satu anak kos karena adanya bau sangat menyengat. Konsumsi daging kucing ini dinyatakan pelaku untuk menurunkan gula darah akibat diabetes. Benarkah daging kucing obat diabetes?
Kondisi diabetes sendiri menjadi salah satu kondisi yang mengancam banyak orang karena pola hidup yang kurang sehat. Kadar gula darah yang tinggi membuat fungsi tubuh terganggu, dan memicu banyak keluhan kesehatan lain dalam kehidupan sehari-hari.
Benarkah Daging Kucing Obat Diabetes?
Meski pelaku mengklaim bahwa konsumsi daging kucing dapat membantu membuat kondisi diabetesnya lebih baik, namun sebenarnya hal ini justru dinilai berbahaya. Dari sisi kesehatan, terdapat dua alasan utama, sedangkan dari sisi etis hal ini melanggar apa yang disebut animal welfare.
1. Dari Sisi Kesehatan
Melansir dari laman unair.ac.id, dinyatakan bahwa tidak ada jaminan keamanan pangan untuk mengkonsumsi daging kucing.
Pasalnya tidak ada standar pemotongan dan pengolahan daging kucing yang ditetapkan oleh lembaga kredibel, sehingga orang yang mengkonsumsinya berisiko mengkonsumsi daging yang tidak aman, tidak sehat, dan tidak layan dimakan.
Bukan tak mungkin kucing membawa bibit penyakit yang dapat masuk ke tubuh manusia. Selain itu ada pula ancaman meat borne disease.
Penyakit jenis ini dapat menginfeksi pemakan daging kucing, sehingga risiko kesehatannya meningkat drastis. Kucing diketahui sebagai reservoir rabies, maka bisa jadi risiko zoonosis-nya menjadi lebih tinggi. Meat borne disease sendiri meliputi tuberculosis, brucellosis, salmonellosis, botulism, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Islam Haramkan Makan Daging Kucing, Ternyata Ini Efeknya Bagi Tubuh
2. Melanggar Animal Welfare
Kucing bukan hewan ternak yang diperuntukkan untuk pangan manusia. Hal ini tercantum dalam UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 18 Tahun 2009.
Mengacu pada regulasi tersebut, konsumsi daging kucing merupakan sebuah penyalahgunaan. Jadi mungkin saja kabar viral yang muncul dari Semarang ini bisa masuk ke ranah hukum.
Konsumsi Daging Kucing Sejak 2010
Kabar ini kemudian viral di media sosial, dan telah ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian. Pelaku diketahui telah mengkonsumsi daging kucing sejak tahun 2010 silam, dengan dalih untuk menurunkan gula darah yang ia miliki.
Pelaku menyatakan bahwa obat dan suntikan dari dokter sudah tidak lagi memberikan efek positif untuk kondisinya. Sebagai barang bukti turut diamankan pula tulang kucing, dan alat-alat untuk mengeksekusi kucing dan memasak dagingnya.
Itu tadi sekilas informasi mengenai benarkah daging kucing obat diabetes seperti yang diklaim oleh pelaku yang viral belakangan ini.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Islam Haramkan Makan Daging Kucing, Ternyata Ini Efeknya Bagi Tubuh
-
Jadi Tersangka, Ini Sosok Pria Pemakan Daging Kucing Di Semarang
-
Ini Hukum Makan Daging Kucing dalam Islam dan Bahaya Bagi Kesehatan
-
Daging Kucing Haram Apa Halal? Heboh Bapak Kos Sembelih 10 Anabul Atas Dasar Diabetes
-
Frustasi Kena Diabetes, Pria Semarang Nekat Konsumsi Daging Kucing Berujung Diperiksa Polisi
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas