Suara.com - Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Prof Pustika Amalia Wahidiyat mengatakan, pentingnya menghindari makanan cepat saji dan makanan yang diproses tinggi bagi anak-anak. Menurutnya, makanan jenis ini cenderung mengandung zat karsinogenik yang dapat memicu kanker.
“Makanan cepat saji merupakan makanan yang diproses, dan WHO telah menyatakan bahwa makanan yang diproses cenderung bersifat karsinogenik. Artinya, makanan tersebut bisa menyebabkan kanker,” jelas Pustika, Selasa (3/9/2024).
Pustika menekankan bahwa makanan instan sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan. Selain rendah manfaat gizi, makanan ini juga berdampak negatif pada kesehatan umum anak-anak.
“Makanan instan biasanya mengandung kalori tinggi, lemak tidak sehat, serta gula dalam jumlah besar. Ini dapat memicu penyakit metabolik seperti obesitas yang semakin sering terjadi pada anak-anak,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pustika menjelaskan bahwa makanan instan mengandung sedikit sekali nutrisi esensial seperti serat, vitamin, dan mineral, sehingga tidak memberikan perlindungan yang cukup bagi tubuh untuk menangkal risiko kanker.
“Nutrisi seperti serat dan mineral sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan sistem imun dan mengurangi risiko kanker. Serat dan mineral adalah antioksidan yang penting untuk memproteksi tubuh dari kanker,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun kanker dapat diturunkan secara genetik, gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi makanan instan, juga berperan sebagai pemicu tidak langsung. Selain itu, paparan sinar X dan zat kimia lainnya, serta infeksi virus, juga dapat menjadi penyebab kanker yang perlu diwaspadai.
“Gaya hidup yang tidak sehat bisa meningkatkan risiko kanker, dan perlu diingat bahwa infeksi virus juga bisa mengubah gen, yang pada sebagian kasus menjadi penyebab kanker,” katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!