Suara.com - Baru-baru ini, warganet dihebohkan oleh berita tentang seorang mahasiswa asal Lampung yang menjadi tersangka atas tindakan tidak pantas berupa memperlihatkan alat kelaminnya di sebuah minimarket. Kasus ini dengan cepat menjadi viral dan menarik perhatian publik. Diduga, mahasiswa tersebut mengalami gangguan eksibisionis.
Mengutip laman Alodokter, eksibisionis adalah gangguan mental, di mana penderitanya mendapatkan kepuasan seksual dengan memperlihatkan alat vitalnya kepada orang yang tidak dikenal. Padahal, normalnya, orang akan malu jika ada orang selain pasangan yang melihat kemaluannya.
Eksibisionis juga termasuk salah satu bentuk gangguan seksual atau parafilia, di mana individu yang mengalaminya memiliki fantasi atau dorongan seksual terhadap situasi atau tindakan yang tidak umum, termasuk memperlihatkan bagian intim tubuh mereka. Mereka yang mengalami gangguan ini merasa terangsang secara seksual ketika orang lain melihat alat kelamin mereka. Bahkan, respons ketakutan atau rasa jijik dari orang yang menjadi sasaran justru dapat menambah gairah mereka.
Dalam buku "Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders" edisi kelima (DSM-5), eksibisionis umumnya lebih sering ditemukan pada pria, meskipun perempuan juga bisa mengalaminya dalam kasus tertentu.
Bentuk-Bentuk Perilaku Eksibisionis
Eksibisionis dapat bermanifestasi dalam berbagai perilaku, di antaranya:
- Anasyrma: Perilaku ini melibatkan membuka pakaian atau mengangkat rok di tempat umum tanpa mengenakan pakaian dalam.
- Candaulism: Tindakan memperlihatkan tubuh pasangan kepada orang lain untuk mendapatkan kepuasan seksual.
- Martymachlia: Memperlihatkan aktivitas seksual, seperti masturbasi atau hubungan intim, di depan orang lain dengan tujuan untuk merangsang diri.
- Telephone scatologia: Bentuk perilaku eksibisionis di mana seseorang berfantasi seksual melalui percakapan telepon dengan orang lain tanpa persetujuan mereka.
Jenis Eksibisionis Berdasarkan Sasaran
Eksibisionis juga dapat dibagi berdasarkan target korban yang dipilih oleh pelaku, yaitu:
- Merasa terangsang saat menunjukkan alat kelamin kepada anak-anak yang belum mencapai pubertas.
- Mendapatkan kepuasan seksual saat memperlihatkan alat kelamin kepada orang dewasa.
- Menunjukkan alat kelamin kepada baik anak-anak yang belum pubertas maupun orang dewasa untuk merangsang diri.
Penyebab Gangguan Eksibisionis
Baca Juga: Klinik Kecantikan Tipu Pria Gangguan Mental, Tawarkan Operasi Payudara Demi Jadi Streamer
Eksibisionis sering kali disebabkan oleh faktor psikologis dan lingkungan sosial yang kurang mendukung. Berdasarkan penyebabnya, gangguan ini terbagi menjadi dua tipe utama: eksibisionis murni dan eksibisionis eksklusif.
1. Eksibisionis murni: Jenis ini biasanya muncul pada remaja akhir atau dewasa muda dan disebabkan oleh dorongan seksual yang tidak tersalurkan dengan baik. Gangguan ini umumnya akan mereda seiring bertambahnya usia.
2. Eksibisionis eksklusif: Kondisi ini timbul karena ketidakmampuan seseorang untuk menjalin hubungan romantis yang sehat atau melakukan aktivitas seksual yang normal, sehingga mereka mencari alternatif melalui perilaku menyimpang.
Gangguan eksibisionis memerlukan perhatian khusus karena dapat berdampak buruk bagi pelaku dan korbannya. Upaya pencegahan serta penanganan psikologis sangat penting untuk menangani gangguan ini.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)