Suara.com - Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan template Instagram Story yang berisikan foto resep dari seorang dokter terkait imbauan larangan pemberian teh kepada balita. Hal ini lantas memicu pertanyaan, bolehkah teh untuk balita?
Dalam resep yang beredar, sang dokter mengimbau untuk tidak memberikan teh sebagai minuman untuk balita lantaran bisa dapat mengganggu proses penyerapan zat besi.
"Mohon tidak memberikan teh kepada anak balita. Karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi yang dapat memicu anemia," bunyi keterangan dalam resep tersebut.
Template Instagram Story itu pertama kali dibagikan oleh salah seorang konten kreator sekaligus dokter anak. Ia mengatakan jika zat besi sangat penting dan dibutuhkan oleh anak-anak. Sebagaimana diketahui, zat besi diperlukan dalam proses perkembangan otak, meningkatkan imunitas tubuh, jadi sumber energi otot, hingga bisa mencegah stunting pada anak.
Bolehkah Teh untuk Balita?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa penelitian tentang khasiat teh banyak dilakukan pada orang dewasa. Sementara itu, masih belum jelas mengenai manfaat teh manis untuk anak atau balita.
Namun yang jelas, pada 6 bulan pertama, anak tidak boleh diberikan teh karena di masa ini anak masih membutuhkan ASI eksklusif. Kemudian, setelah usia 6 bulan sampai 2 tahun, anak masih belajar menerima jenis makanan baru, antara lain yaitu makanan pendamping ASI (MPASI).
Meskipun sudah mengonsumsi MPASI, sebaiknya teh juga belum diberikan di usia tersebut. Sebab, saluran cerna anak masih perlu beradaptasi dengan tekstur makanan baru.
Dampak Teh untuk Kesehatan
Baca Juga: Bahaya Minum Teh Bagi Anak, Picu Obesitas hingga Stunting?
Minuman teh, terutama teh manis, sering menjadi pilihan favorit anak. Namun, ada baiknya orang tua tidak terlalu sering memberikannya kepada balita karena dikhawatirkan akan muncul beberapa dampak yang tidak diinginkan. Berikut beberapa dampak teh untuk kesehatan balita yang perlu diketahui.
1. Meningkatkan Risiko Anemia Defisiensi Zat Besi
Teh mengandung zat bernama fitat yang bisa menghambat penyerapan zat besi dalam saluran pencernaan, terutama zat besi yang bersumber dari sumber tumbuh-tumbuhan. Apabila anak terbiasa makan sambil minum teh, maka penyerapan zat besi dari makanan akan terhambat sehingga dalam jangka waktu yang lama bisa menimbulkan anemia karena kekurangan zat besi.
2. Memengaruhi Penyerapan Zat Makanan Lain
Kandungan fitat dalam teh juga bisa menyebabkan gangguan penyerapan zat-zat lain, seperti berbagai jenis vitamin hingha mineral. Zat fifat dalam teh berkaitan dengan vitamin dan mineral dalam saluran cerna anak sehingga akan terbuang melalui BAB. Dalam waktu lama, kondisi itu bisa menyebabkan anak mengalami kekurangan berbagai vitamin hingga mineral.
3. Risiko Obesitas
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!