Suara.com - Stroke ringan, atau sering disebut dengan stroke iskemik sementara (TIA), adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu sementara.
Meskipun gejalanya mungkin tidak seberat stroke penuh, stroke ringan tetap harus ditangani dengan serius karena bisa menjadi tanda awal risiko stroke yang lebih parah.
Penting untuk segera mengambil langkah-langkah pengobatan yang tepat guna mencegah komplikasi lebih lanjut.
Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) kota Bitung dengan situs pcpafikotabitung.org, penanganan stroke ringan bisa dilakukan melalui pendekatan medis yang melibatkan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan tertentu yang direkomendasikan oleh dokter.
1. Perubahan Gaya Hidup
Salah satu cara paling efektif untuk mengobati dan mencegah stroke ringan adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Beberapa perubahan penting meliputi:
• Berhenti merokok: Merokok adalah salah satu faktor risiko utama stroke. Menghentikan kebiasaan ini dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan terjadinya stroke.
• Mengatur pola makan: Pola makan yang seimbang dengan memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap stabil.
• Olahraga teratur: Berolahraga secara teratur membantu memperbaiki sirkulasi darah dan menjaga kesehatan jantung. Olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari dapat memberikan manfaat besar.
Baca Juga: Dokter Bukan Robot: IDI Tegaskan Pentingnya Sentuhan Manusia di Era Teknologi
• Mengurangi konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko stroke. Mengurangi atau bahkan menghindari alkohol adalah langkah yang bijak.
2. Penggunaan Obat-Obatan
Pengobatan stroke ringan sering kali melibatkan penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter untuk mengontrol kondisi tertentu yang dapat memicu stroke. Beberapa obat yang umum digunakan antara lain:
• Obat pengencer darah (antikoagulan atau antiplatelet): Obat-obatan ini membantu mencegah pembentukan bekuan darah yang dapat menghalangi aliran darah ke otak.
• Obat penurun tekanan darah: Hipertensi adalah faktor risiko utama stroke. Dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke lebih lanjut.
• Obat penurun kolesterol: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyumbatan arteri, yang meningkatkan risiko stroke. Statin adalah jenis obat yang sering digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Tag
Berita Terkait
-
Tanda-tanda Gejala Stroke yang Wajib Diwaspadai, Termasuk Bingung Mendadak hingga Sakit Kepala Parah!
-
Ngeri! Diabetes di Bawah 40 Tahun Tingkatkan Risiko Kematian Dini hingga 4 Kali Lipat
-
Transformasi Kesehatan, 10 Tahun Jokowi, JKN Jangkau 98 Persen Rakyat
-
Joging Efektif Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Benarkah?
-
Manfaat Jalan Kaki 10.000 Langkah: Fakta atau Cuma Tren?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!