Suara.com - Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Endocrinological Investigation menunjukkan bahwa joging selama 30 menit saja dapat berdampak langsung dalam menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Dalam studi yang dikutip oleh Medical Daily, satu sesi joging terbukti mampu mengurangi risiko diabetes tipe 2, dengan efek positif terlihat bahkan hingga keesokan harinya.
Para peneliti mempelajari efek latihan aerobik selama 30 menit pada kelompok dewasa muda yang sehat, dan menemukan penurunan signifikan pada kadar glukosa plasma dan peningkatan sensitivitas insulin dalam waktu 24 jam setelah latihan.
Hal ini ditunjukkan melalui hasil tes toleransi glukosa oral, yang menjadi indikator penting dalam mengukur metabolisme glukosa tubuh.
Dalam studi ini, peserta menjalani tes toleransi glukosa pada awal penelitian, diikuti dengan sesi joging ringan. Hasil tes kedua yang dilakukan 24 jam setelah latihan menunjukkan penurunan kadar glukosa dan insulin secara signifikan, serta peningkatan sensitivitas insulin peserta, yang semuanya berperan dalam mengurangi risiko diabetes.
Penelitian ini melibatkan 32 peserta berusia 20 hingga 35 tahun yang tidak memiliki diabetes dan tidak mengonsumsi obat apapun.
Para peserta diminta menjalani tes toleransi glukosa sebelum dan sesudah sesi joging, yang menunjukkan penurunan kadar glukosa satu jam setelah joging dari 122,8 mg/dL menjadi 111,8 mg/dL, sementara kadar insulin menurun dari 57,4 IU/mL menjadi 43,5 IU/mL.
"Peningkatan glukosa plasma satu jam setelah latihan fisik menyusul satu sesi aktivitas fisik aerobik menunjukkan bahwa latihan fisik dapat memiliki efek langsung pada risiko diabetes tipe 2 dan risiko kardiovaskular," katanya. (antara)
Berita Terkait
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Tetap Modis, Ini 5 Rekomendasi Merek Oversized T-Shirt untuk Hijabers yang Hobi Joging
-
Gak Cuma Bikin Perut Lega, Fart Walk Punya 5 Manfaat Kesehatan Ini!
-
7 Tanaman Obat untuk Diabetes Tipe 2 yang Terbukti Ampuh Menurut Riset Kesehatan
-
Hati-hati Pola Tidur Berantakan! Ini Dampaknya pada Otak, Emosi, dan Kesehatan Fisik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial