Suara.com - Kondisi HIV dan AIDS banyak dipahami sebagai kondisi gangguan kesehatan yang sama. Nyatanya, kedua penyakit ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Penyebutan HIV/AIDS mungkin jadi salah satu penyebab kenapa masyarakat banyak mengalami mispersepsi. Yuk, pahami apa perbedaan HIV dan AIDS lewat penjelasan berikut!
Apa Itu HIV?
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini secara khusus menargetkan sel CD4, yaitu sel darah putih yang berperan penting dalam melawan infeksi. Ketika HIV menginfeksi tubuh, virus ini akan terus berkembang biak dan merusak sel CD4.
Apa itu AIDS?
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang sudah sangat lemah akibat infeksi HIV yang tidak terkontrol. Dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak, penderita AIDS akan sangat rentan terhadap berbagai macam infeksi dan penyakit, seperti pneumonia, tuberkulosis, dan beberapa jenis kanker.
Apa Perbedaan HIV dan AIDS?
Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa infeksi virus HIV akan memicu kondisi AIDS. AIDS akan muncul sebagai akibat dari serangan HIV. AIDS juga dapat disebut dengan HIV stadium 3, dengan kondisi dan gejala yang kompleks yang memerlukan diagnosis lebih mendalam oleh dokter atau ahli kesehatan.
Gejala
HIV: Pada tahap awal, gejala HIV seringkali tidak spesifik atau mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening. Pada tahap lanjut, gejala dapat meliputi penurunan berat badan, diare kronis, dan infeksi berulang.
Baca Juga: Hari Aids Sedunia 2023: Tantangan Berat Indonesia Eliminasi HIV di 2030, Mungkinkah?
AIDS: Gejala AIDS lebih bervariasi tergantung pada jenis infeksi oportunistik yang menyertai. Beberapa gejala umum meliputi pneumonia, tuberkulosis, infeksi jamur, dan kanker tertentu.
Penyebab HIV
HIV dapat menular melalui pertukaran cairan tubuh tertentu, seperti:
- Hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang terinfeksi HIV.
- Penggunaan jarum suntik yang tidak steril, transfusi darah yang terkontaminasi.
- Ibu hamil ke anaknya yang dapat ditularkan selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Pencegahan HIV
- Praktik seks aman: Selalu gunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Hindari penggunaan jarum suntik bersama: Hanya gunakan jarum suntik sekali pakai dan steril.
- Tes HIV: Lakukan tes HIV secara rutin, terutama jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko.
- Konsultasi dengan dokter: Bagi ibu hamil, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mencegah penularan HIV ke bayi.
Pengobatan
HIV: Tersedia obat antiretroviral (ARV) yang sangat efektif dalam menghambat perkembangan virus HIV dan memperlambat kerusakan sistem kekebalan tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang