Suara.com - Infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri merupakan salah satu kondisi yang sering dialami banyak orang. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala yang mengganggu, seperti rasa nyeri di telinga, keluar cairan dari telinga, hingga penurunan pendengaran yang membuat telinga terasa 'budek' sebelah.
Penyebab utama dari infeksi ini biasanya adalah bakteri yang masuk melalui saluran Eustachius, yaitu tabung yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan tenggorokan. Kondisi ini umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa mengalaminya.
Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Probolinggo dengan situs pafikotaprobolinggo.org, infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri sebaiknya segera ditangani agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Pengobatan yang tepat tidak hanya meredakan gejala, tetapi juga mencegah komplikasi seperti kerusakan permanen pada telinga.
Gejala Infeksi Bakteri di Telinga
Beberapa gejala umum yang menunjukkan adanya infeksi bakteri di telinga antara lain:
1. Nyeri pada telinga: Rasa sakit yang terasa di dalam telinga atau sekitar telinga adalah gejala awal yang paling sering dialami. Nyeri ini bisa datang secara tiba-tiba dan bertambah parah saat berbaring.
2. Cairan yang keluar dari telinga: Kadang-kadang, cairan berwarna kuning atau putih dapat keluar dari telinga yang terinfeksi. Cairan ini adalah tanda bahwa infeksi sudah mempengaruhi bagian dalam telinga.
3. Gangguan pendengaran: Infeksi bakteri dapat menyebabkan penurunan pendengaran, terutama jika terdapat pembengkakan atau cairan yang menghambat jalannya suara. Hal ini sering menyebabkan perasaan 'budek' pada satu sisi telinga.
Cara Mengatasi Infeksi Bakteri di Telinga
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi bakteri di telinga:
1. Penggunaan Antibiotik
Pengobatan utama untuk infeksi bakteri di telinga adalah dengan antibiotik. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik yang tepat berdasarkan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi. Antibiotik ini dapat berupa tetes telinga atau obat yang diminum. Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan anjuran dokter agar infeksi benar-benar teratasi.
2. Mengompres Telinga dengan Air Hangat
Mengompres telinga yang terinfeksi dengan kain yang dibasahi air hangat dapat membantu meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan. Kompres ini juga bisa memberikan rasa nyaman pada penderita.
3. Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup sangat penting untuk mendukung proses penyembuhan. Saat tubuh beristirahat, sistem imun bekerja lebih efektif dalam melawan infeksi.
Baca Juga: Penyakit Jantung Ancam Generasi Muda, Ini Cara Menghindarinya
4. Menjaga Kebersihan Telinga
Menjaga kebersihan telinga adalah langkah penting untuk mencegah infeksi semakin parah. Hindari penggunaan cotton bud yang bisa mendorong bakteri lebih dalam ke saluran telinga. Sebaiknya, bersihkan telinga dengan hati-hati menggunakan lap basah di bagian luar telinga.
Pencegahan Infeksi Telinga
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk menghindari terjadinya infeksi bakteri di telinga, pastikan untuk menjaga kebersihan tangan, hindari memasukkan benda asing ke dalam telinga, serta segera obati pilek atau flu yang berkepanjangan agar tidak menyebar ke telinga.
Dengan penanganan yang tepat, infeksi bakteri di telinga bisa diatasi dan risiko komplikasi dapat diminimalkan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker jika gejala infeksi telinga muncul.
Berita Terkait
-
5 Cara Mencegah Gejala Stroke, Termasuk Berhenti Merokok?
-
Stroke Menyerang Tiap 3 Detik dan Jadi Penyebab Kematian Nomor 2 di Dunia, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya!
-
Wajah Mencong Gejala Stroke atau Bell's Palsy? Ini Perbedaannya!
-
Puasa Terbatas Waktu Bantu Kendalikan Gula Darah Penderita Diabetes? Ini Faktanya
-
Cara Ampuh Rawat Pasien Flu Singapura di Rumah, Cepat Cegah Penularan!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia