Suara.com - Penyakit jantung yang selama ini dikenal sebagai masalah kelompok usia lanjut kini menjadi ancaman serius bagi generasi muda. Peningkatan signifikan kasus penyakit jantung di kalangan usia produktif memicu keprihatinan di berbagai sektor, terutama di dunia kesehatan.
Menurut laporan terbaru dari BPJS Kesehatan, biaya perawatan penyakit jantung di Indonesia pada tahun 2023 mencapai angka mencengangkan, yaitu Rp17,62 triliun.
"Tren peningkatan kasus penyakit jantung di kelompok usia muda ini sangat memprihatinkan," kata Direktur RS Charitas Hospital KM 7, dr Wanto, Rabu (9/10/2024).
Lebih mengejutkan lagi, hampir seperempat kasus jantung koroner terjadi pada individu yang berusia di bawah 35 tahun. Meningkatnya angka penyakit jantung di kalangan generasi muda ini berkaitan erat dengan gaya hidup modern yang kurang sehat. Kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak seimbang, dan stres merupakan faktor pemicu utama.
"Pasien sering datang dalam kondisi kritis karena tidak menyadari pentingnya pola hidup sehat," lanjut dr Wanto.
Untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius, para ahli kesehatan menyarankan masyarakat, terutama generasi muda, untuk melakukan skrining kesehatan secara rutin.
Skrining dini sangat penting untuk mendeteksi penyakit jantung pada tahap awal, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.
"Skrining secara keseluruhan, termasuk kolesterol, sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut," kata Wakil Direktur Medis & Penunjang Medis RS Charitas Hospital KM 7, dr Ripka Renaldi.
Sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempromosikan kesehatan preventif, PT Dexa Medica melalui inisiatif "Cek Segitiga" menggelar rangkaian skrining gratis di berbagai kota.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan jantung dan mendeteksi dini penyakit kardiovaskular.
"Kami mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat, salah satunya melalui skrining kesehatan," ungkap Presiden Direktur PT Dexa Medica, V Hery Sutanto.
Dengan menerapkan pola hidup sehat dan melakukan skrining kesehatan secara rutin, diharapkan angka prevalensi penyakit jantung di kalangan usia muda dapat ditekan.
Kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan jantung yang lebih baik di Indonesia. (antara)
Tag
Berita Terkait
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Vokal Suarakan Keresahan Rakyat, Ferry Irwandi Ternyata Idap Penyakit Mematikan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan