Suara.com - Banyak orang mengira penyakit tuberkulosis alias TB hanya bisa menyerang paru-paru, padahal bakteri tersebut bisa menginfeksi organ tubuh lain seperti otak, tulang, hingga kulit.
Fakta ini dibenarkan Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital Bekasi, dr. Buti Ariani Arnur, Sp.P bahwa tuberkulosis adalah bakteri yang bisa hidup dan menginfeksi jaringan apapun. Namun, saat tuberkulosis menginfeksi paru maka disebut dengan TB paru.
"Jadi kalau TB organ lain, tergantung organ yang terkena. Kalau di kepala jadi TB-nya, banyak gejala yang bisa dia buat. Kepala bisa pusing, di mata pun bisa rabun kemudian di tulang ada benjolan di tulangnya," ujar dr. Buti dalam acara diskusi di Bekasi, Kamis (31/10/2024).
dr. Buti menambahkan, apabila tuberkulosis menyerang tulang maka risiko terberatnya pasien bisa alami kesulitan berjalan. Sedangkan jika menginfeksi otak, gejalanya bukan sekadar sakit kepala biasa, tetapi juga bisa menyebabkan hilangnya kesadaran.
Pemeriksaan tuberkulosis pada organ lain juga tidak seperti pemeriksaan dahak pada pasien TB paru, tetapi pemeriksaan mendalam bahkan tidak jarang memerlukan tindakan biopsi.
"Nah, untuk memastikan dia TB atau tidak, itu biasanya dengan biopsi atau kalau misalnya di kepala kita bisa ambil cairan di lumbal fungsi terus diperiksa," paparnya.
Biopsi adalah prosedur medis untuk mengambil sampel jaringan, sel, atau cairan tubuh untuk diperiksa di laboratorium. Salah satunya untuk menegakkan diagnosis benjolan di tubuh pasien, apakah tumor jinak atau ganas alias kanker.
Di sisi lain, dr. Buti juga menambahkan jika tuberkulosis yang menyerang organ lain bisa jadi salah satu tanda TB paru yang komplikasi alias menyebar di tubuh.
Inilah sebabnya ia mengingatkan pasien untuk melakukan pemerikaan tuberkulosis di fasilitas kesehatan terdekat. Apalagi, puskesmas sudah menyediakan pemeriksaan TB paru gratis.
Baca Juga: Ngeri! Tuberkulosis Penyakit Menular Paling Mematikan di Dunia, Ini Fakta WHO
Perlu diketahui, tuberkulosis adalah penyakit yang menginfeksi saluran napas sehingga penularannya bisa melalui udara. Namun dr. Buti menegaskan, jika tuberkulosis tidak menular melalui saluran cerna, sehingga tidak masalah jika memiliki alat makan yang sama dengan pasien.
"Jadi yang harus dipahami oleh masyarakat, TB itu bilang kumannya masuk ke saluran napas. Jadi pasien TB itu, berbicara batuk atau bersin, kumannya ikut keluar kan ada di udara dan terhirup oleh kita masuknya ke saluran napas itu yang bikin kita terinfeksi oleh TB," papar dr. Buti.
"Sedangkan kalau kita makan, dia masuknya ke saluran cerna jadi beda salurannya," lanjutnya.
Adapun pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan cara pasien mengonsumsi obat secara rutin minimal 6 bulan, agar bakteri bisa ditekan dan hilang dari tubuh.
Bahkan jika pasien minimal rutin minum obat TB selama dua minggu, maka sudah bisa menurunkan risiko penularan terhadap orang sekitar termasuk anggota keluarga di rumah.
"Dari pasiennya TB itu dalam jangka 2 minggu minum obat itu diharapkan penularannya semakin turun," pungkas dr. Buti.
Berita Terkait
-
Ngeri! Tuberkulosis Penyakit Menular Paling Mematikan di Dunia, Ini Fakta WHO
-
Batuk Tak Kunjung Sembuh? Waspadai Gejala Infeksi Paru-Paru!
-
Waspadai Tanda-tanda Kanker Paru yang Jarang Disadari
-
Mengenal Teknologi VATS, Harapan Baru Pengobatan Pasien Penyakit Paru-Paru
-
Beda Gejala Kanker Limfoma dan TBC, Semua Berawal dari Batuk?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan