Suara.com - Cacar air atau varicella merupakan penyakit menular yang sering menyerang anak-anak dan orang dewasa dengan sistem imun lemah. Meski umumnya dapat sembuh sendiri, pemahaman tentang penyakit ini sangat penting untuk penanganan yang tepat dan pencegahan komplikasi.
Varicella zoster virus (VZV) adalah virus yang bertanggung jawab atas munculnya cacar air. Infeksi ini mengakibatkan timbulnya lepuhan berisi cairan di seluruh tubuh. Virus ini menyebar dengan cepat melalui kontak langsung dengan cairan lepuhan atau melalui udara saat penderita batuk dan bersin.
Masa penularan cacar air berlangsung dari 2 hari sebelum munculnya ruam hingga seluruh lepuhan mengering, biasanya sekitar 5-7 hari. Tingkat penularan akan berkurang secara signifikan setelah lepuhan pecah dan mengering sepenuhnya.
Setelah terinfeksi cacar air, tubuh umumnya membentuk kekebalan seumur hidup. Namun, virus dapat muncul kembali di kemudian hari dalam bentuk herpes zoster atau cacar ular. Komplikasi cenderung lebih serius pada orang dewasa dibandingkan anak-anak, sehingga pencegahan melalui vaksinasi sangat dianjurkan.
A. Kelompok Berisiko Tinggi
Meski siapa saja bisa terkena cacar air, beberapa kelompok memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius.
- Anak-anak usia sekolah sering menjadi kelompok pertama yang terpapar, namun orang dewasa yang belum pernah terinfeksi cenderung mengalami gejala lebih berat.
- Ibu hamil, lansia, dan mereka yang memiliki sistem imun lemah perlu ekstra waspada karena risiko komplikasi yang lebih tinggi.
B. Gejala dan Tahapan Perkembangan
- Gejala Awal: Sebelum ruam muncul, penderita biasanya mengalami demam tinggi, sakit kepala, dan kelelahan ekstrem. Hilangnya nafsu makan, nyeri otot, dan mual juga menjadi penanda awal infeksi cacar air.
- Tahapan Ruam Cacar Air: Perkembangan ruam cacar air memiliki pola yang khas. Awalnya muncul bintik merah muda yang gatal di tubuh. Bintik ini kemudian berubah menjadi lepuhan berisi cairan dalam waktu beberapa jam. Setelah beberapa hari, lepuhan akan pecah dan membentuk keropeng. Proses lengkap ini biasanya berlangsung 7-21 hari, tergantung kondisi sistem imun penderita.
C. Penanganan dan Pengobatan Medis
Meski termasuk penyakit yang bisa sembuh sendiri, pengobatan tetap diperlukan untuk meringankan gejala. Dokter biasanya akan meresepkan paracetamol untuk menurunkan demam dan antihistamin seperti diphenhydramine untuk mengatasi gatal. Dalam kasus berat atau pada pasien risiko tinggi, obat antivirus mungkin diperlukan.
Baca Juga: Sudan Butuh Bantuan Internasional untuk Atasi Wabah Kolera, Mudah Menyebar Seperti Covid-19?
D. Perawatan di Rumah yang Efektif
Perawatan di rumah memainkan peran penting dalam proses penyembuhan. Mandi air hangat dengan sabun lembut dapat membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan.
Gunakan pakaian longgar berbahan katun untuk menghindari gesekan dengan lepuhan. Penting juga untuk menjaga asupan cairan yang cukup dan mengonsumsi makanan lunak jika terdapat lepuhan di mulut.
E. Tanda-tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai
Segera cari bantuan medis jika muncul demam tinggi yang tidak kunjung turun, kesulitan bernapas, atau pusing hebat. Gejala seperti kaku leher, muntah berulang, dan lepuhan yang bernanah juga memerlukan penanganan dokter segera.
F. Pencegahan yang Efektif
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan