Suara.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi turut berkomentar soal tindakan 'lockdown' yang dilakukan SMPN 8 Tangerang karena puluhan siswanya terjangkit cacar air dan gondongan.
Menurut Adib, tindakan 'lockdown' dengan belajar dari rumah selama dua pekan sudah tepat, sehingga mengurangi kontak fisik di sekolah.
Adib menjelaskan, bahwa dalam menangani penyakit menular, salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan menjaga kontak.
"Saya kira cukup (lockdown dua minggu). Tapi lockdown tidak hanya segera tidak boleh sekolah, harus langsung surveillance juga," kata Adib ditemui usai acara perayaan HUT IDI di Jakarta, Kamis (24/10/2024).
Adib menyarankan, sekolah juga harus berkerjasama dengan puskesmas untuk langsung lakukan surveillance epidemiologi dan memastikan tidak ada penularan selama 2 minggu tersebut. Prinsipnya dalam mengelola kesehatan, Adib menekankan bahwa harus ada masukan juga dari tenaga medis.
"Kalau dua minggu ternyata masih ada kasus lagi, barangkali surveillance-nya nggak jalan," imbuh Adib.
Proses belajar mengajar juga sampai terhenti akibat kasus tersebut. Berdasarkan pengalaman lockdown ketika Pandemi Covid-19, menurut Adib, hal yang sama bisa kembali diberlakukan. Tak kalah, pesan Adib, para siswa juga harus diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan.
"Siswa juga harus kemudian ditingkatkan higienitasnya supaya dia tahan dengan penyakit-penyakit virus," katanya.
Baca Juga: Prabowo Tak Ubah Posisi Menkes dan Wamenkes, PB IDI Bilang Begini
Berita Terkait
-
Prabowo Tak Ubah Posisi Menkes dan Wamenkes, PB IDI Bilang Begini
-
Pernah Ribut Gegara Terapi Cuci Otak, Apa Reaksi IDI usai Dokter Terawan Jabat Penasihat Khusus Prabowo?
-
Mengenal Gondongan pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahan Alami yang Efektif
-
Erina Gudono Pamer Sushi Mewah Omakase usai Lahiran, IDI: RS Punya Alasan Objektif Kenapa Ada Makanan dari Luar?
-
Istri Kaesang Erina Gudono Tuai Kontroversi usai Flexing Omakase di RS, Emang Boleh? Begini Kata IDI
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal