Suara.com - November telah dikenal secara global sebagai bulan kesehatan pria. Momentum ini menjadi pengingat penting bagi kaum pria untuk lebih memperhatikan kesehatannya, terutama terkait kanker prostat yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan pria Indonesia.
Data GLOBOCAN 2022 menunjukkan situasi mengkhawatirkan dimana 13.130 kasus baru kanker prostat terdeteksi di Indonesia. Menempati posisi kelima sebagai kanker terbanyak pada pria, penyakit ini menyumbang 7% dari total kasus kanker pria di tanah air. Yang lebih mengkhawatirkan, 70% kasus baru terdeteksi saat sudah mencapai stadium lanjut.
1. Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai
Pemahaman tentang faktor risiko menjadi kunci dalam pencegahan kanker prostat, di antaranya:
- Usia di atas 50 tahun
- Riwayat keluarga dengan kanker prostat
- Gaya hidup tidak sehat
- Obesitas
- Kurangnya aktivitas fisik
2. Kenali Gejala Awal Kanker Prostat
Kanker prostat seringkali berkembang tanpa gejala yang mencolok di tahap awal. Namun, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Kesulitan buang air kecil
- Sering buang air kecil, terutama malam hari
- Nyeri saat buang air kecil
- Darah dalam urin atau air mani
- Nyeri punggung, pinggul, atau panggul
3. Pentingnya Deteksi Dini Melalui Pemeriksaan Rutin
Deteksi dini menjadi kunci utama dalam penanganan kanker prostat. Pemeriksaan PSA (Prostate Specific Antigen) dan pemeriksaan digital rektal merupakan dua metode utama yang direkomendasikan untuk pria, terutama yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki faktor risiko tinggi.
4. Langkah Preventif untuk Kesehatan Prostat
Baca Juga: Tanggal 15, 16, 17 November 2024 Besok Puasa Apa? Baca Niat Berpuasa Malam Ini!
Menjaga kesehatan prostat bisa dimulai dengan langkah-langkah sederhana dalam keseharian. Menerapkan pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah, membatasi makanan tinggi lemak, dan rutin berolahraga minimal 30 menit sehari menjadi langkah awal yang penting. Tidak kalah penting adalah menjaga berat badan ideal dan mengelola stres dengan baik.
5. Membangun Kesadaran Kolektif untuk Kesehatan Pria
Kesehatan pria, khususnya terkait kanker prostat, masih sering terabaikan karena berbagai faktor sosial dan budaya. Banyak pria merasa malu atau enggan memeriksakan diri ke dokter. Padahal, keterbukaan dalam membicarakan masalah kesehatan prostat bisa menjadi langkah awal dalam pencegahan dan penanganan dini.
6. Dukungan Ekosistem Kesehatan Indonesia
Dalam rangka mendukung kesehatan pria Indonesia, berbagai pihak telah menunjukkan komitmennya. Salah satunya adalah kolaborasi antara AstraZeneca Indonesia dengan Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) yang baru saja menandatangani kesepakatan untuk penguatan ekosistem dan kesadaran dalam deteksi dini kanker prostat.
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, menyampaikan komitmen perusahaannya dalam mengedukasi masyarakat dan meningkatkan akses terhadap deteksi dini kanker prostat. Sementara itu, DR. dr. Ferry Safriadi, SpU(K), FICS selaku Ketua Pengurus Pusat IAUI menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengurangi kasus kanker prostat metastatik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel