Suara.com - Preferensi terhadap vape, shisha, atau rokok seringkali tergantung pada berbagai faktor, seperti kebiasaan, pengalaman sosial, dan persepsi tentang risiko kesehatan.
Banyak orang yang beralih ke vape sebagai pengganti rokok karena sering dianggap lebih aman. Meskipun vape masih mengandung nikotin, penelitian memang menunjukkan bahwa vape cenderung menghasilkan lebih sedikit zat berbahaya seperti tar dan karbon monoksida dibandingkan dengan rokok konvensional.
Sementara itu, shisha sering kali digunakan dalam konteks sosial, di mana orang berkumpul untuk menikmati sesi merokok bersama. Ini membuatnya lebih menarik sebagai aktivitas kelompok dibandingkan dengan rokok atau vape yang sifatnya lebih pribadi.
Lantas, apa perbedaan shisha dan vape?
Perbedaan Shisha dan Vape
Shisha dan vape merupakan dua jenis alat yang digunakan untuk merokok atau menghirup uap, namun ada beberapa perbedaan mendasar antara keduanya:
1. Cara Kerja
Shisha (Hookah): Shisha menggunakan tabung besar yang diisi air, tempat untuk menaruh tembakau berperisa (biasanya dicampur dengan molases atau madu), dan sebuah selang untuk menghisap uap. Proses pembakaran tembakau dalam shisha akan menghasilkan asap yang melalui air dan disaring sedikit sebelum dihirup.
Vape (Vaporizer): Vape menggunakan cairan yang mengandung nikotin dan bahan-bahan lainnya (biasanya disebut e-liquid atau juice). Cairan ini akan dipanaskan oleh elemen pemanas untuk menghasilkan uap yang dihirup. Tidak ada pembakaran yang terjadi pada vape, namun hanya penguapan cairan.
Baca Juga: PPN Naik Jadi 12 Persen Dinilai Paradoks, YLKI: Harusnya Naikan Cukai Rokok dan Minuman Manis
2. Bahan yang Digunakan
Shisha: Tembakau yang dipakai dalam shisha seringkali dicampur dengan rasa buah, gula, ataupun bahan lainnya yang memberikan rasa manis.
Vape: Vape menggunakan e-liquid yang mengandung nikotin (untuk jenis yang mengandung nikotin) atau tanpa nikotin. E-liquid biasanya terbuat dari propilen glikol, gliserin nabati, serta perasa.
3. Kesehatan
Shisha: Meskipun beberapa orang percaya bahwa asap dari shisha lebih aman karena disaring melalui air, namun penelitian menunjukkan bahwa shisha tetap mengandung zat berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru, jantung, dan sistem pernapasan. Menggunakan shisha dalam waktu yang lama juga dapat berisiko untuk kanker.
Vape: Vape dianggap lebih aman daripada rokok konvensional karena tidak mengandung tar atau banyak bahan kimia berbahaya. Namun, penelitian terus berlanjut untuk mengetahui apa saja dampak jangka panjang penggunaan vape, dan ada kekhawatiran terkait risiko kesehatan dari penggunaan nikotin serta bahan kimia dalam e-liquid.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis