Suara.com - Resisitensi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) sedang banyak diperbincangkan karena menjadi ancaman terhadap kesehatan global. Resistensi antimikroba adalah kondisi saat bakteri, virus, jamur, dan parasit mengalami perubahan, sehingga kebal terhadap obat-obatan yang diberikan. Kondisi ini membuat infeksi menjadi lebih sulit untuk diobati, yang pada akhirnya akan meningkatkan risiko penyebaran penyakit, bahkan menyebabkan penyakit parah dan kematian.
WHO sendiri sudah menetapkan bahwa AMR termasuk dalam 10 besar masalah kesehatan global. Hal ini karena AMR menyebabkan penyakit jadi sulit diobati, risiko penyebaran dan keparahan penyakit meningkat, bahkan sampai menyebabkan kematian.
Melihat kondisi ini, maka penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya AMR, serta mensosialisasikan cara atau tindakan yang dapat mencegah munculnya AMR lebih luas lagi.
Penyebab AMR
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, penggunaan antibiotik berlebihan menjadi penyebab resistensi antimikroba. Pemberian antibiotik sebenarnya bertujuan untuk mengobati infeksi. Namun, pengobatan bis amenjadi tidak efektif dan berbahaya manakala obat tidak digunakan dengan bijak serta tidak sesuai rekomendasi dokter. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik perlu dilakukan atas anjuran dokter.
Lebih lengkapnya, berikut adalah penyebab umum munculnya AMR:
- Penggunaan Berlebihan dan Penyalahgunaan Antimikroba: Penggunaan antibiotik yang tak sesuai aturan, seperti penggunaan tanpa resep maupun tidak menyelesaikan semua dosis yang diresepkan, maka bisa mendorong perkembangan resistensi.
- Kurangnya Pengawasan dan Regulasi: Di bernagai negara, antibiotik biss dibeli tanpa menggunakan resep, hingga dspat meningkatkan risiko penyalahgunaan.
- Penggunaan Antimikroba dalam Pertanian: Penggunaan bahan antibiotik untuk tingkatkan pertumbuhan hewan ternak juga berperan sebagai penyebar resistensi.
Dampak Resistensi Antimikroba
Ketika resistensi bakteri muncul lebih cepat ketimbang penemuan agen mikroba baru, hal tersebut tentu menjadi masalah keamanan global, karena dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan hewan, manusia, dan lingkungan tempat tinggal. Tak hanya dapat menyebabkan peningkatan angka kematian serta morbiditas, infeksi yang sebelumya mudah diobati bisa jadi saat ini menjadi lebih sulit ditangani dan mahal obatnya.
Misalnya saja, resistensi obat berisiko meningkatkan infeksi saluran cerna dan juga malaria berat. Resistensi obat pada kasus tuberkulosis (TBC) juga membuat penyakit ini lebih sulit disembuhkan. Resistensi obat juga dapat menyebabkan penanganan infeksi pasca operasi menjadi lebih sulit, akibat operasi sepeti caesar, transplansi organ atau bahkan operasi kecil lainnya berisiko tinggi.
Baca Juga: Ngeri! Wakil Menkes Sebut 1,27 Juta Orang Meninggal usai Minum Antibiotik Tanpa Resep
Dan tanpa antimikroba yang efektif, prosedur medis seperti halnya operasi serta dan kemoterapi kanker pun akan menjadi lebih berisiko.
4 Langkah Mencegah AMR
Untuk mencegah AMR, berikut solusi atau langkah mencehah AMR:
1. Minum antibiotik sesuai anjuran dari dokter
2. Cuci tangan secara teratur
3. Imunisasi lengkap
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci