Suara.com - Menurut informasi dari idibetun.org, salah satu penyakit dan gangguan pencernaan dapat menyerang area di sekitar perut, dikenal sebagai dispepsia. Gejala gangguan pencernaan yang dikenal sebagai dispepsia adalah rasa tidak nyaman di perut, seperti kembung, nyeri ulu hati, dan perut terasa penuh.
IDI adalah singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI Betun berperan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pelayanan medis yang lebih inovatif serta peningkatan edukasi kesehatan.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Betun saat ini adalah dr. Ahmad Syahrir. Ia dilantik untuk masa bakti 2022-2025. Dalam perannya, dr. Ahmad berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Betun serta memperkuat kolaborasi antara dokter dan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Ikatan Dokter Indonesia saat ini telah fokus untuk melakukan penelitian lanjutan terkait penyakit dispepsia sertai pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab seseorang mengidap gangguan dispepsia?
Dilansir dari laman https://idibetun.org, dispepsia menjadi sebuah kondisi yang ditandai oleh ketidaknyamanan atau nyeri di area perut atas. Penyebab terjadinya dispepsia dapat bervariasi dan sering kali terkait dengan gaya hidup serta kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab utama dispepsia meliputi:
1. Pola makan serta gaya hidup tidak sehat
Ketidaknyamanan perut dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang berlebihan atau terburu-buru. Selain itu, merokok terlalu sering juga dapat merusak lapisan pelindung lambung dan meningkatkan produksi asam lambung, yang merupakan alasan utama dispepsia.
2. Kelebihan berat badan
Baca Juga: 8 Obat Alami dalam Mengatasi Perut Kembung yang Bisa Dicoba di Rumah
Obesitas adalah kondisi medis di mana tubuh menyimpan lemak yang berlebihan, yang dapat mengganggu kesehatan. Kelebihan berat badan memang termasuk dalam berbagai jenis penyakit. Berlebihan berat badan meningkatkan tekanan pada lambung dan risiko dispepsia.
3. Adanya infeksi bakteri
Salah satu bakteri yang dapat menginfeksi adalah Helicobacter pylori, yang sering menyebabkan gastritis dan tukak lambung, yang dapat menyebabkan dispepsia.
4. Stres dan kecemasan
Ketika seseorang menghadapi kesulitan atau perubahan lingkungan, mereka mengalami stres, yang merupakan reaksi fisik dan emosional. Tingkat stres yang tinggi dapat memicu peningkatan produksi asam lambung, yang berkontribusi terhadap gejala dispepsia
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati dispepsia?
Berita Terkait
-
7 Obat Herbal untuk Menurunkan Asam Lambung yang Efektif dan Alami
-
Makanan dan Minuman yang Bisa Menyebabkan Perut Kembung
-
Cara Mengatasi Asam Lambung Kumat, Berikut Pencegahannya
-
Head of Medical PSSI Update Kondisi Amar Brkic yang Baru Kena Diare di Tengah Piala Dunia U-17, Makin Parah?
-
Sering Mengalami Perut Kembung? Redakan dengan 3 Hal Ini
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!