Suara.com - Gangguan perut sering kali disebabkan oleh dua hal utama, yaitu keracunan makanan atau infeksi virus. Meski gejala yang muncul serupa, seperti diare, mual, muntah, dan sakit perut, penyebabnya memiliki perbedaan mendasar yang perlu diketahui.
Menurut laman Well and Good, keracunan makanan biasanya terjadi akibat kesalahan pengolahan makanan yang memicu pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Salmonella, E.coli, Listeria, dan Shigella.
Sementara itu, gangguan perut akibat virus, seperti norovirus, disebabkan oleh infeksi yang menyebar melalui makanan, air, atau permukaan yang terkontaminasi tinja atau muntahan orang terinfeksi.
Seorang ahli gastroenterologi, Dr. Elena Ivanina mengatakan, keracunan makanan umumnya menimbulkan gejala hanya beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang tercemar.
"Keracunan makanan biasanya berlangsung singkat, sekitar 24 jam," ujar Ivanina.
Sebaliknya, gangguan perut akibat infeksi virus seperti norovirus cenderung memiliki masa inkubasi lebih lama, yaitu sekitar 24 hingga 48 jam sebelum gejala mulai muncul. Virus ini dikenal sangat menular, sehingga pencegahan penyebaran menjadi langkah penting untuk dilakukan.
Ivanina memberikan sejumlah tips untuk mencegah keracunan makanan dan penyakit perut, antara lain:
- Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
- Membersihkan buah dan sayur sebelum dikonsumsi.
- Memastikan daging dimasak hingga matang sempurna.
- Menjaga kebersihan alat masak, terutama setelah digunakan untuk memproses makanan mentah.
- Menjaga suhu lemari pendingin agar makanan tetap segar.
Selain itu, untuk mencegah penyebaran virus seperti norovirus, hindari menyiapkan makanan bagi orang lain saat sedang sakit, cuci tangan sesering mungkin, dan disinfeksi permukaan yang sering digunakan bersama, terutama di kamar mandi.
Dalam banyak kasus, gangguan perut akibat keracunan makanan atau virus akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Pengobatan rumahan seperti istirahat, mengonsumsi cairan elektrolit, dan makanan rendah serat seperti nasi putih, pisang, atau oatmeal dapat membantu mempercepat pemulihan.
Hindari makanan yang mengandung banyak gula, lemak, susu, atau gluten, karena dapat memperburuk gejala. Jika kondisi tidak membaik dalam beberapa hari, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (antara)
Berita Terkait
-
Keracunan Massal Lagi? 7 Siswa SMAN 15 Jakarta Mual dan Sakit Perut Usai Makan MBG
-
Penyebab Sakit Perut yang Mengejutkan dan Cara Mengatasinya
-
Ngeri! Kecoak Hidup Ditemukan di Usus Pria Ini Setelah Makan di Pasar Malam
-
Kenali Ciri Sakit Perut yang Menjadi Tanda Kehamilan
-
Perjuangan Tantri Kotak dan Arda NAFF Menunaikan Ibadah Haji, Terpaksa Tunda Beli Mobil hingga Tahan Sakit Perut
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak