Suara.com - Dunia hiburan Indonesia kembali berduka atas kepergian penyanyi legendaris Emilia Contessa. Ibunda dari Denada ini meninggal dunia pada Senin, 27 Januari 2024, pukul 18.00 WIB. Penyebab meninggalnya Emilia adalah gagal jantung akut, seperti yang disampaikan oleh Ayyub Erdianto, koordinator pelayanan publik RSUD Blambangan Banyuwangi.
Kepergiannya tentu saja meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan penggemar setianya. Sebelum wafat, Emilia Contessa diketahui menjalani perawatan akibat diabetes di rumah sakit yang sama.
Kasus kesehatan yang dialami Emilia Contessa ini mengungkapkan hubungan antara diabetes dan gagal jantung. Lantas, seperti apa fakta gagal jantung Emilia Contessa?
Fakta Gagal Jantung Emilia Contessa
Berikut ini adalah fakta penting mengenai gagal jantung seperti yang dialami oleh Emilia Contessa, sebagaimana berhasil dirangkum dari berbagai sumber terpercaya.
1. Diabetes Dapat Menyebabkan Gagal Jantung
Menurut laman CDC, diabetes meningkatkan risiko gangguan jantung. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah serta saraf yang mengendalikan fungsi jantung. Pasien diabetes juga lebih rentan mengalami gagal jantung, di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efisien.
Kondisi ini dapat memicu penumpukan cairan di paru-paru, mengakibatkan kesulitan bernapas dan pembengkakan pada kaki. Gagal jantung cenderung memburuk seiring waktu. Namun, diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu meringankan gejala dan mencegah kondisi menjadi semakin parah.
2. Perbedaan Gagal Jantung dan Serangan Jantung
Baca Juga: Innalillahi, Emilia Contessa Ibu Denada Meninggal Dunia
Gagal jantung sering kali disalahartikan sebagai serangan jantung. Berdasarkan informasi dari Mayo Clinic, gagal jantung terjadi ketika otot jantung tidak mampu memompa darah secara memadai. Akibatnya, darah bisa tertahan, dan cairan menumpuk di paru-paru, yang menyebabkan sesak napas.
Beberapa kondisi jantung, seperti penyempitan arteri atau tekanan darah tinggi, secara perlahan membuat otot jantung menjadi lemah atau kaku sehingga kehilangan kemampuan untuk memompa darah dengan baik.
3. Gejala Gagal Jantung
Gagal jantung memiliki berbagai gejala yang bisa berkembang secara perlahan atau muncul secara mendadak. Gejala tersebut meliputi:
- Sesak napas saat beraktivitas atau ketika berbaring.
- Kelelahan, lemas, dan pembengkakan pada kaki.
- Detak jantung tidak teratur atau terlalu cepat.
- Batuk kronis dengan lendir berwarna merah muda atau putih.
- Mual, kurang nafsu makan, dan kesulitan berkonsentrasi.
- Nyeri dada, terutama jika disebabkan oleh serangan jantung.
4. Penyebab Gagal Jantung
Menurut National Health Service (NHS), gagal jantung biasanya terjadi akibat kombinasi beberapa masalah pada jantung. Beberapa penyebab utama gagal jantung meliputi:
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh