Suara.com - Saat ini banyak orangtua melarang anaknya mandi hujan karena bisa menyebabkan demam. Tapi aturan ini justru berbanding terbalik dengan saran dokter yang mengatakan mandi hujan bagus untuk melatih kekebalan tubuh.
Dokter Spesialis Paru & Pernafasan Eka Hospital Depok, dr. Gatut Priyonugroho, Sp.P(K)-Onk. FISR mengatakan anak mandi hujan membuat anak bisa terpapar virus tidak aktif. Menurutnya, kondisi ini serupa dengan memberikan vaksinasi pada anak.
"Pada saat hujan maka kelembapan udara tinggi. Kondisi ini membuat virus pernapasan jadi tidak aktif, hasilnya saat anak rajin hujan-hujanan ia jadi jarang sakit. Ini karena dia jadi hirup virus yang tidak aktif masuk ke tubuh," ujar dr. Gatut dalam acara diskusi di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Dokter yang sudah membiarkan anaknya mandi ujan sejak kecil ini menjelaskan, keadaan virus pernapasan yang tidak aktif ini sama seperti kondisi virus yang diberikan saat proses vaksinasi.
"Kalau kita vaksin itu, kita dimasukin virus yang bangkai, dia tidak aktif. Jadi dia selubungnya aja untuk mengenali, oh wujud (virus)nya kayak gini. Tapi dia (virus) udah nggak bisa ngapa-ngapain," papar dr. Gatut.
Meski virus tidak aktif dan tidak bisa menyerang tubuh, tapi bangkai virus itu bisa sangat membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali bentuk asli virus.
Hasilnya di kemudian hari jika virus aktif masuk ke tubuh sistem kekebalan tubuh manusia sudah lebih siap, ini karena ia sudah mengetahui karakter dan cara melawan virus tersebut. Dengan cara ini juga virus tidak bisa membuat kerusakan yang lebih besar di dalam tubuh, sehingga tidak bergejala berat.
"Kita diserang virus tersebut, kita bisa merespon lebih cepat," jelasnya.
Meski begitu, dr. Gatut tetap mengingatkan membiarkan anak mandi hujan tetap harus dengan pengawasan, mengingat anak bisa terpeleset atau anak terlampau lama diguyur hujan.
Baca Juga: Jangan Asal Unik, Ini Aturan Penulisan Nama Anak Menurut Disdukcapil
Apalagi bagi anak yang sebelumnya tidak pernah mandi hujan, lalu langsung dibiarkan terpapar air hujan selama berjam-jam maka ia akan jatuh sakit. Sehingga, baiknya anak dibiarkan terpapar air hujan secara bertahap dari mulai sejak usia 6 bulan dengan beberapa tetes air hujan, lalu dibilas dan dibiarkan agak lama seiring bertambahnya usia.
"Zaman dulu kecil, hujan-hujanan berjam-jam dari pagi sampai zuhur. Anak lain muungkin nggak (lama), cukup 5 menit ya. Jadi kan kita meningkatkan kekebalan orang itu kan dipantau," pungkas dr. Gatut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter