Suara.com - Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh yang berfungsi sebagai penyaring racun serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Namun, gangguan pada ginjal, seperti kebocoran ginjal, dapat berdampak serius pada kesehatan.
Selain itu, anemia juga menjadi komplikasi umum yang terjadi pada pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis (PGK), yang dapat memperburuk kondisi mereka jika tidak ditangani dengan baik.
Dalam acara edukasi kesehatan di Rumah Sakit Fatmawati yang diselenggarakan dalam rangka Hari Ginjal Sedunia, dr. Elizabeth Yasmine Wardoyo, Sp.PD-KGH, seorang dokter ahli ginjal dan hipertensi, menjelaskan pentingnya mengenali gejala kebocoran ginjal serta penanganan anemia pada pasien PGK.
Apa Itu Kebocoran Ginjal?
Ginjal berfungsi sebagai penyaring yang menahan zat-zat penting dalam tubuh, seperti protein, dan membuang zat beracun melalui urin. Namun, pada kondisi kebocoran ginjal, protein yang seharusnya tetap berada dalam darah malah ikut keluar melalui urin.
"Kebocoran ginjal itu seperti menyaring tepung. Ukuran partikel kecil akan lolos, sedangkan yang besar seharusnya tertahan. Jika protein atau albumin yang berukuran besar justru keluar dalam urin, itu artinya ginjal mengalami kebocoran," jelas dr. Yasmine saat Suara.com temui di RS Fatmawati pada Rabu (12/3/2025).
Salah satu tanda utama kebocoran ginjal adalah urin berbusa. Oleh karena itu, dr. Yasmine mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan kondisi urin mereka. Jika terdapat busa berlebihan yang menetap, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan urin di fasilitas kesehatan.
Penyebab kebocoran ginjal sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain diabetes yang sudah berlangsung lama dan tidak terkontrol, hipertensi (tekanan darah tinggi) yang tidak terkendali, penyakit autoimun, seperti lupus hingga infeksi saluran kemih (ISK) berulang
Sementara pada usia muda, penyebab utama kebocoran ginjal adalah glomerulonefritis, yaitu peradangan pada glomerulus ginjal yang dapat dipicu oleh penyakit autoimun.
Baca Juga: Batu Saluran Kemih Bisa Sebabkan Gagal Ginjal! Ini Solusi Pengobatan Minimal Invasif Terbaru
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan urin untuk melihat keberadaan protein atau albumin. Jika ditemukan kebocoran ginjal, pasien perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut seperti tes darah dan biopsi ginjal untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Anemia pada Pasien Ginjal Kronis
Selain kebocoran ginjal, anemia juga menjadi masalah serius yang sering dialami pasien PGK, terutama pada tahap menengah hingga lanjut. Anemia terjadi akibat penurunan produksi eritropoietin (EPO), hormon yang merangsang pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.
"Anemia pada pasien ginjal kronis harus dikendalikan, karena dapat mempercepat progresi penyakit ginjal menuju gagal ginjal dan meningkatkan risiko komplikasi lainnya," ujar dr. Yasmine.
Untuk mengatasi anemia, pasien PGK sering diberikan erythropoiesis-stimulating agent (ESA) guna meningkatkan produksi sel darah merah. Salah satu inovasi terbaru adalah Efepoetin Alfa, produk long-acting erythropoietin yang cukup diberikan 1-2 kali dalam sebulan.
Penggunaan terapi ini dapat meningkatkan kenyamanan pasien, karena frekuensi injeksinya lebih jarang dibandingkan ESA biasa. Efepoetin Alfa telah terbukti efektif dalam uji klinis global yang melibatkan 391 pasien di tujuh negara, termasuk Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
Terkini
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis