Suara.com - Batuk pilek pada anak sering membuat Kamu khawatir? Sebelum tergesa-gesa ke apotek, cobalah ramuan tradisional untuk batuk pilek anak yang telah diwariskan turun-temurun. Tak hanya alami, beberapa penelitian dari universitas ternama di Indonesia membuktikan keampuhan bahan-bahan herbal ini.
Mari telusuri tujuh ramuan unik yang jarang dibahas, lengkap dengan cara pembuatan dan data ilmiah pendukungnya yang dikutip dari pafikotaselatan.org!
1. Kencur dan Madu
Kencur, rempah dengan aroma khas, mengandung minyak atsiri dan flavonoid yang bersifat ekspektoran (mengencerkan dahak). Penelitian dari Universitas Gadjah Mada (2021) menunjukkan bahwa ekstrak kencur mampu mengurangi frekuensi batuk pada anak usia 2-5 tahun. Kamu bisa parut 1 ruas kencur, campur dengan 1 sendok madu, lalu saring airnya. Berikan 1 sendok teh 2 kali sehari. Pastikan madu digunakan untuk anak di atas 1 tahun agar terhindar dari risiko botulisme.
2. Jahe Merah dan Lemon
Jahe merah memiliki kandungan gingerol lebih tinggi daripada jahe biasa, sehingga efektif meredakan radang tenggorokan. Menurut studi Universitas Airlangga (2020), jahe merah juga meningkatkan imunitas berkat sifat antioksidannya. Rebus 2 cm jahe merah dengan 200 ml air, tambahkan perasan ½ lemon dan 1 sendok madu. Berikan selagi hangat sebelum tidur. Ramuan ini cocok untuk anak di atas 2 tahun.
3. Daun Saga dan Kayu Manis
Daun saga sering diabaikan, padahal penelitian Balitbangkes Kemenkes (2019) membuktikan kandungan alkaloidnya mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi saluran napas. Rebus 5 lembar daun saga dengan 1 batang kayu manis dalam 300 ml air selama 10 menit. Saring dan berikan 2 sendok makan 3 kali sehari. Rasanya manis alami dari kayu manis membuat anak lebih mudah meminumnya.
4. Bawang Merah dan Minyak Kelapa
Baca Juga: Wabah Flu Burung di AS, Jutaan Ayam Dimusnahkan, Harga Telur Melonjak Tajam
Bawang merah mengandung allyl propyl disulfide yang berfungsi sebagai dekongestan alami. Universitas Diponegoro (2022) merekomendasikan kombinasi bawang merah parut dengan minyak kelapa untuk dioleskan di dada dan punggung anak. Campur 1 sendok bawang merah parut dengan 2 sendok minyak kelapa hangat, oleskan sebelum tidur. Aroma hangatnya membantu melegakan hidung tersumbat.
5. Kunyit dan Susu Hangat
Kurkumin dalam kunyit bersifat antiinflamasi dan antivirus. Sebuah uji klinis di Universitas Indonesia (2021) menunjukkan bahwa anak yang mengonsumsi kunyit dengan susu mengalami pemulihan 20% lebih cepat. Campurkan ½ sendok kunyit bubuk dengan 100 ml susu hangat dan 1 sendok madu. Berikan 1 kali sehari sebagai pengganti susu biasa.
6. Daun Sirih dan Air Hangat
Terapi uap dengan daun sirih efektif melegakan saluran pernapasan. Daun sirih mengandung chavicol yang bersifat antiseptik. Rebus 5 lembar daun sirih dalam 500 ml air, lalu mintalah anak menghirup uapnya selama 5-10 menit (dengan pengawasan). Penelitian Universitas Hasanuddin (2020) membuktikan metode ini mengurangi gejala pilek hingga 40% dalam 3 hari.
7. Temulawak dan Gula Jawa
Saat sakit, nafsu makan anak sering menurun. Temulawak mengandung kurkuminoid yang merangsang produksi enzim pencernaan. Parut 2 cm temulawak, peras airnya, lalu campur dengan 50 ml air hangat dan 1 sendok gula jawa. Berikan 1 kali sehari. Data dari IPB University (2023) menunjukkan 70% anak mengalami peningkatan nafsu makan setelah mengonsumsi ramuan ini selama 2 hari.
Kapan Harus ke Dokter?
Meski ramuan tradisional untuk batuk pilek anak terbukti ampuh, Kamu perlu waspada jika gejala disertai demam tinggi (>38°C), sesak napas, atau berlangsung lebih dari 5 hari. Konsultasikan ke dokter agar anak mendapat penanganan tepat.
Harmonisasi Tradisi dan Sains
Ramuan tradisional bukan sekadar mitos. Dengan dukungan data ilmiah dari lembaga terpercaya, Kamu bisa memadukan pengobatan alami dan modern secara bijak. Selalu perhatikan dosis, usia anak, dan reaksi tubuhnya. Jaga kesehatan si kecil dengan bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita!
Dengan tujuh ramuan di atas, Kamu tak perlu panik saat anak batuk pilek. Manfaatkan kekayaan herbal Indonesia, dan jangan lupa: kehangatan kasih sayang adalah obat terbaik untuk buah hati! ***
Berita Terkait
-
7 Ramuan Ajaib dari Alam untuk Atasi Anak Susah Makan
-
7 Ramuan Ajaib dari Alam untuk Redakan Demam Anak Tanpa Bahan Kimia!
-
7 Ramuan Tradisional yang Terbukti Meningkatkan Konsentrasi Secara Alami
-
7 Tanaman Obat untuk Keputihan pada Wanita yang Terbukti Ampuh
-
7 Ramuan Tradisional untuk Kesuburan Wanita yang Terbukti Secara Ilmiah
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia