Menurut Dr. Piprim, kini tidak sedikit remaja yang sudah menunjukkan gejala-gejala ini, yang seharusnya baru muncul di usia dewasa.
“Sekarang ini sudah banyak remaja yang hipertensi, obesitas, bahkan diabetes. Ini alarm besar buat kita semua,” katanya.
Sebagai solusi, Dr. Piprim menyarankan perubahan pendekatan dalam membangun pola makan sehat pada anak. Orang tua harus mulai mengedukasi diri mengenai pentingnya memberikan asupan bergizi yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyehatkan.
Salah satu kuncinya adalah pemberian protein hewani secara cukup.
“Protein hewani seperti telur, daging, dan ikan bisa memberikan rasa kenyang lebih lama dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah drastis seperti makanan manis dan bertepung,” jelasnya.
Lebih dari sekadar mengisi perut, pola makan yang sehat juga berperan penting dalam membentuk karakter dan perilaku anak.
Anak yang terbiasa mendapatkan kenyamanan dari makanan manis akan tumbuh dengan kecenderungan menggunakan makanan sebagai pelarian dari emosi negatif.
Hal ini berbahaya karena bisa menjadi awal dari gangguan makan atau emotional eating di kemudian hari.
“Orang tua harus sadar bahwa kasih sayang bukan berarti selalu menenangkan anak dengan makanan. Justru, bentuk kasih sayang tertinggi adalah membekali anak dengan pola hidup sehat,” pungkasnya.
Baca Juga: Thariq Halilintar Goda Aaliyah Massaid yang sedang Diet, Berapa Penurunan Berat Badan yang Sehat?
Pernyataan Dr. Piprim menjadi pengingat penting bahwa pola asuh dan kebiasaan kecil dalam keseharian bisa berdampak sangat besar pada masa depan anak.
Sudah saatnya orang tua meninggalkan cara instan dan beralih pada pendekatan yang lebih bijak dan berkelanjutan untuk kesehatan fisik dan mental anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025