Suara.com - Penyakit jantung menjadi penyebab kematian utama di Indonesia, dengan lebih dari 650.000 kasus baru setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan beban biaya kesehatan mencapai Rp10,3 triliun per tahun.
Ketua Bidang Medis Yayasan Jantung Indonesia, dr. Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC mengatakan, belum adanya dokter jantung di wilayah tertentu dan minimnya fasilitas diagnostik membuat pasien yang datang, kebanyakan dalam kondisi parah.
Philips Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) mendorong percepatan adopsi teknologi di sektor kesehatan.
Presiden Direktur Philips Indonesia, Astri Ramayanti Dharmawan mengatakan, tantangan penyakit jantung tidak bisa hanya diatasi oleh tenaga medis, tapi juga melalui inovasi dan kemitraan lintas sektor.
“Kami berkomitmen untuk membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Inovasi ini harus inklusif, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan pasien dan tenaga kesehatan,” ucap Astri dalam dalam Media Briefing Philips di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Philips bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan, berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi alur kerja di seluruh tahapan layanan. Solusi pencitraan berbasis AI, seperti ultrasonografi jantung, CT, dan MRI, membantu dokter mendeteksi kondisi jantung lebih awal dan lebih akurat, serta mempercepat proses diagnosis.
Pengukuran otomatis dan wawasan waktu nyata juga menyederhanakan alur kerja klinis dan meningkatkan keyakinan dalam diagnosis.
Melalui kolaborasi ini, Philips, YJI, dan ARSSI berharap, transformasi digital dalam perawatan jantung dapat dilakukan secara lebih luas, cepat, dan tepat sasaran demi menciptakan layanan kesehatan yang lebih setara dan berkualitas di seluruh penjuru Indonesia. ***
Kontributor: Tantri A
Baca Juga: Tingkat Keberhasilan Hingga 93%, MitraClip Jadi Harapan Baru Penderita Kebocoran Katup Jantung
Berita Terkait
-
7 Gejala Masalah Jantung Selain Nyeri Dada, Salah Satunya Kelelahan Ekstrem
-
50 Ribu Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan, IDAI Soroti Masih Kurangnya Fasilitas RS
-
SRC Dorong Transformasi UMKM Toko Kelontong Lewat Empat Strategi
-
Perlu Edukasi Inklusif, Penyakit Jantung Bawaan Ancam Anak dengan Kondisi Khusus
-
Waspadai 5 Tanda Jantung Bermasalah yang Sering Diabaikan
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit