Suara.com - Komedian sekaligus presenter, Nina Carolina atau yang akrab disapa Mpok Alpa, berpulang setelah berjuang melawan kanker payudara. Dia meninggal dalam usia 38 tahun pada hari Jumat (15/8/2025).
Kanker memang penyakit yang menakutkan. Lantas, apa saja jenis kanker yang rawan terjadi pada manusia di bawah usia 50 tahun?
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam British Journal of Surgery mengungkapkan bahwa kanker kolorektal atau usus besar menjadi jenis kanker saluran cerna yang paling banyak menyerang orang berusia di bawah 50 tahun.
Tak hanya itu, sejumlah jenis kanker saluran cerna lain juga menunjukkan peningkatan signifikan pada kelompok usia muda.
Dikutip dari Antara, para peneliti meninjau literatur ilmiah mengenai kanker gastrointestinal (GI) dini yang baru didiagnosis. Mereka mendefinisikan kanker dini sebagai kanker yang menyerang orang berusia di bawah 50 tahun.
“Banyak perhatian telah diberikan pada kanker kolorektal dini,” kata Sara Char, penulis utama studi sekaligus peneliti onkologi medis di Dana-Farber Cancer Institute.
Berikut daftar jenis kanker saluran cerna yang paling banyak menyerang usia muda berdasarkan hasil penelitian.
1. Kanker Kolorektal
Kanker ini mendominasi dengan sekitar 54 persen kasus kanker GI dini. Di Amerika Serikat, angka kejadiannya meningkat dari 5,9 per 100.000 orang pada tahun 2000 menjadi 8,4 per 100.000 orang pada 2017.
Kesadaran terhadap kanker ini juga lebih tinggi karena sudah direkomendasikan skrining sejak usia 45 tahun.
2. Kanker Lambung
Menjadi jenis kanker saluran pencernaan kedua yang paling sering didiagnosis pada usia di bawah 50 tahun.
3. Kanker Usus Buntu (Apendiks)
Meski jarang, jenis kanker ini menunjukkan peningkatan paling tajam, dengan kenaikan diagnosis hingga 15 persen antara tahun 2010 dan 2019.
4. Kanker Pankreas
Berita Terkait
-
BAFLIONSRUN 2025: Sport Tourism dengan Misi Mulia untuk Pejuang Kanker Anak
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif